Harga Batu Bara Merosot 3 Persen, karena Apa?

Rekha Anstarida
Rekha Anstarida
Diperbarui 20 Oktober 2023 09:32 WIB
Jakarta, MI - Setelah menguat tipis pada perdagangan kemarin, harga batu bara turun. Penurunan konsumsi di Eropa dan perkiraan kenaikan produksi energi menyebabkan pelemahan harga si pasir hitam. Menurut Refinitiv, kinerja batu bara bulan Oktober turun 9,18%, dengan harga batu bara ICE Newcastle kontrak November ditutup di posisi US$ 142 per ton pada perdagangan Kamis (19/10). Di tengah perkiraan produksi tenaga angin yang lebih besar di Jerman, bersama dengan penurunan konsumsi, harga batu bara turun. Menurut analis LSEG Riccardo Parviero, yang dikutip dari Reuters, "Pasokan tenaga angin diperkirakan akan terus meningkat besok. Di Jerman, konsumsi diperkirakan turun." Menurut data LSEG, pasokan tenaga angin Jerman diperkirakan sebesar 29 gigawatt (GW) pada hari Jumat, naik 4 GW dari hari ke hari. Prediksi permintaan energi Jerman turun 600 megawatt (MW) setiap hari menjadi 57 GW pada hari Jumat. Sebaliknya, gas dan minyak masih digunakan untuk pemanas rumah di Jerman, pasar listrik terbesar di Eropa. Akibatnya, harga listrik ecerannya lebih tidak terpengaruh oleh cuaca. Berdasarkan kekhawatiran akan sabotase pada infrastruktur pipa intra-Eropa dan eskalasi konflik di Timur Tengah, Jerman juga dilaporkan memiliki pasokan energi yang tinggi. Problem energi serupa juga muncul di Amerika Serikat, menyebabkan sentiment penurunan harga. Kapasitas penyimpanan yang tinggi, rekor produksi, dan cuaca yang tidak banyak berubah adalah penyebab penurunan harga. (ran)

Topik:

batu bara