Baru IPO, Saham J&T Anjlok

Rendy Bimantara
Rendy Bimantara
Diperbarui 27 Oktober 2023 23:09 WIB
Iklan JNT Express (Foto : LinkedIn)
Iklan JNT Express (Foto : LinkedIn)

Jakarta, MI - Harga saham J&T Express turun 1,33% saat melantai di bursa Hong Kong atau IPO hari ini pada Jumat (27/10).

Layanan logistik asal Indonesia ini dibuka di 12 HKD pada hari Jumat pagi.

Pendapatan IPO J&T Express senilai US$ 500 juta, atau sekitar Rp 7,92 triliun. Ini akan menjadi IPO terbesar yang pernah terjadi di bursa Hong Kong sepanjang tahun 2023.

Beberapa investor dalam layanan tersebut termasuk perusahaan teknologi terkemuka China Tencent, perusahaan ekuitas privat China Boyu, SF Express, dan perusahaan dana investasi khusus Singapura Temasek.

Reuters melaporkan bahwa J&T Express awalnya menargetkan dana IPO sebesar US$ 1 miliar, tetapi karena permintaan investor yang kurang, tujuan tersebut dikurangi setengah.

Ringo Choi, pemimpin IPO Asia-Pacific di EY, mengatakan, "Perusahaan yang hendak IPO menjadi lebih realistis dengan harga penawaran mereka. Harga yang dipatok bisa turun 50% bahkan 70%."

Pada tahun lalu, layanan logistik J&T mengirimkan hampir 83% dari paketnya dari Negeri Tirai Bambu, menjadikannya pasar terbesar.

Kemitraan dengan e-commerce China seperti Pinduoduo, serta anak perusahaan Alibaba (Taobao dan Tmall), memungkinkan hal ini terjadi. Menurut prospektus yang diungkapkan oleh J&T, pada tahun 2022, perusahaan akan menguasai 10,9 pangsa pasar logistik China.

J&T menargetkan pengiriman total 14,5 miliar paket pada 2022 di China dan Asia Tenggara, naik dari 11,5 miliar paket pada 2020.

Dengan pangsa pasar 22,5% dari volume paket yang dikirimkan, J&T merupakan layanan logistik terbesar di Asia Tenggara. Lazada, Tokopedia, dan Shopee adalah beberapa klien e-commerce J&T.

J&T melaporkan profit senilai US% 1,57 miliar pada 2022, tetapi pada enam bulan pertama tahun itu, mereka mengalami kerugian US$ 666,8 juta.(Ran)

Berita Terkait