Sepuluh Pinjol ini Punya Penyaluran Kredit Terbesar

Rendy Bimantara
Rendy Bimantara
Diperbarui 13 November 2023 12:49 WIB
Ilustrasi Pinjol (Foto: Shutterstock)
Ilustrasi Pinjol (Foto: Shutterstock)

Jakarta, MI - Roadmap untuk pengembangan dan peningkatan industri fintech lending dirilis oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada tahun 2023–2028. Dengan demikian, industri pembiayaan fintech yang disebutkan masih memiliki kondisi pasar yang sehat. Ini disebabkan oleh fakta bahwa tidak ada satu perusahaan pun yang melakukan monopili dalam penyaluran pembiayaan.

Berdasarkan Indeks Herfindahl–Hirschman (HHI) industri pinjol memiliki skor 742,15. Hal tersebut menunjukkan industri pinjol memiliki konsentrasi pasar yang rendah.

Indeks tersebut sekaligus mengindikasikan tidak ada penyelenggara pinjol yang mendominasi pasar. Dengan kata lain, terdapat persaingan yang tinggi di industri pinjol.

 OJK sendiri memiliki data 10 penyelenggara pinjol dengan nilai penyaluran pinjaman tertinggi di industri. Pada periode Agustus 2023, PT Lentera Dana Nusantara memiliki pangsa pasar terbesar dalam hal penyaluran pinjaman yaitu sebesar Rp 4,43 triliun atau setara 21,59 persen dari industri.

Melalui produknya yakni SPinjam, PT Lentera Dana Nusantara menyediakan pinjaman tunai tanpa jaminan dengan fitur cicilan bulanan yang ditawarkan untuk konsumen yang berbelanja di platform e-Commerce.

Berikut ini adalah 10 penyelenggara pinjol dengan total penyaluran pinjaman terbanyak periode Agustus 2023:

1.       PT Lentera Dana Nusantara (Lentera Dana Nusantara) - Rp 4,43 triliun

2.       PT Indonesia Fintopia Technology (EasyCash) - Rp 1,7 triliun

3.       PT Pembiayaan Digital Indonesia (AdaKami) - Rp 1,31 triliun

4.        PT FinAccel Digital Indonesia (KrediFazz) - Rp 1,05 triliun

5.       PT Lunaria Annua Teknologi (Koin P2P) - Rp 0,93 triliun

6.       PT Kredit Pintar Indonesia (Kredit Pintar) - Rp 0,83 triliun

7.        PT Berdayakan Usaha Indonesia (BATUMBU) - Rp 0,81 triliun

8.       PT Pintar Inovasi Digital (Asetku) - Rp 0,73 triliun

9.        PT Mapan Global Reksa (Findaya) - Rp 0,68 triliun

10.   PT Amartha Mikro Fintek (Amartha) - Rp 0,62 triliun

 

(Ran)