Jelang laporan Inflasi AS, Emas Menguat

Rendy Bimantara
Rendy Bimantara
Diperbarui 30 November 2023 12:47 WIB
Ilustrasi Harga Emas Naik (Foto: Freepik)
Ilustrasi Harga Emas Naik (Foto: Freepik)

Jakarta, MI - Pada hari Kamis (30/11), harga emas menanjak mendekati level tertinggi dalam tujuh bulan. Para investor menunggu laporan inflasi utama untuk mengetahui apakah suku bunga AS akan turun lebih cepat daripada yang diperkirakan.

Melansir Reuters, harga emas spot datar di US$2.044,79 per ons troi pada pukul 0351 GMT, setelah mencapai level tertinggi sejak 5 Mei pada hari Rabu (29/11).

Harga emas juga bersiap untuk kenaikan bulanan kedua berturut-turut. Sementara, harga emas batangan diperdagangkan di kisaran sekitar US$4 pada hari Kamis.

Emas berjangka AS untuk pengiriman Desember turun 0,2% menjadi US$2,045.30 per ons troi.

"Harga tampaknya mengambil sedikit nafas di sesi hari ini, dengan beberapa aksi wait and see, menjelang rilis data pengeluaran konsumsi pribadi AS pada pukul 13.30 GMT, kata ahli strategi pasar IG, Yeap Jun Rong.

"Meskipun PDB Q3 AS memberikan kejutan kenaikan semalam, data tersebut gagal mempengaruhi taruhan penurunan suku bunga pasar, karena sentimen terus mengambil isyarat dari komentar (pejabat) The Fed baru-baru ini."

Para pejabat Federal Reserve minggu ini mengisyaratkan kemungkinan penurunan suku bunga dalam beberapa bulan mendatang. Besaran suku bunga diperkirakan akan membuat inflasi akan terus menurun. Hal itu akan menyeret imbal hasil US Treasury bertenor 10 tahun ke level terendah dalam dua setengah bulan terakhir di 4,2210%.

Fokus investor juga akan tertuju pada komentar dari Ketua Fed Jerome Powell, yang akan berbicara pada hari Jumat.

Di tempat lain, harga perak spot turun 0,1% menjadi US$24,98 per ons troi. Platinum naik 0,2% menjadi US$933,52. Paladium stabil di US$1.027,45 per ons troi. (Ran)