Rupiah Ditutup Merosot Rp15.510 per Dolar AS, Terlemah di Asia

Rendy Bimantara
Rendy Bimantara
Diperbarui 30 November 2023 16:08 WIB
Ilustrasi Rupiah Melemah (Foto: Freepik)
Ilustrasi Rupiah Melemah (Foto: Freepik)

Jakarta, MI - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kembali merosot pada penutupan sore ini, Kamis (30/11). Indeks dolar AS menguat naik 0,13% ke level 102,901.

Pada penutupan sore ini, rupiah menjadi mata uang yang paling lemah di Asia. Walaupun mata uang kawasan Asia lain juga terpantau kompak lesu dihantam oleh keperkasaan dolar AS.

Berdasarkan data Bloomberg dikutip Kamis (30/11) pukul 15.00 WIB, rupiah ditutup anjlok 0,75% atau 115 poin ke level Rp15.510 per dolar AS, setelah ditutup menguat pada perdagangan kemarin.

Sementara itu, indeks mata uang Negeri Paman Sam terpantau naik 0,21% ke posisi 102,98 pada sore ini. Mayoritas mata uang Asia terpantau melemah terhadap dolar AS, misalnya dolar Hongkong turun 0,04%, dolar Singapura turun 0,05%, dolar Taiwan melemah 0,27%, dan won Korea terkoreksi 0,17%.

Selanjutnya, peso Filipina melemah 0,23%, rupee India turun 0,06%, yuan China terkoreksi 0,08%, ringgit Malaysia turun 0,22%, dan baht Thailand turun 0,66%. Hanya yen Jepang yang terpantau naik tipis 0,08%.

Pasar juga sedang menunggu rilis data kedua untuk produk domestik bruto (PDB) AS kuartal III/2023. Data itu akan dirilis hari ini, sementara angka PMI untuk bulan November dan pidato Ketua Fed Jerome Powell akan dirilis pada Jumat, (1/12).

Dari dalam negeri, terjadi keresahan pasar terhadap situasi perekonomian dan geopolitik global yang tengah tidak stabil, seperti inflasi dan suku bunga tinggi di Amerika Serikat (AS), dan China yang ekonominya melambat karena mengalami krisis properti.(Ran)