Pengelolaan Tambang Banyak Resiko! Joko Widodo Minta Perusahaan Smelter Diaudit

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 30 Desember 2023 20:10 WIB
Joko Widodo minta perusahaan smelter diaudit (Foto: MI/Net/Ist)
Joko Widodo minta perusahaan smelter diaudit (Foto: MI/Net/Ist)

Jakarta, MI - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyoroti ledakan yang terjadi di smelter PT ITSS, Morowali, Sulawesi Tengah. Dia meminta kepada para perusahaan yang mengoperasikan smelter agar memperketat pengawasan.

"Urusan yang di tempat ada pemanasannya itu, ada peleburannya itu yang menurut saya paling rawan," ujar Jokowi kepada wartawan di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (30/12).

"Paling rawan di situ, jadi harus auditnya, checking-nya harus didobelin, kalau perlu di-triple-in, biar kejadian yang sudah sekali-dua kali tidak terjadi lagi," sambugnya.

Menurut Jokowi, pengolahan tambang di smelter memang banyak resiko. Dia mengaku pernah melihat langsung prosesnya dan menekankan keselamatan harus diutamakan.

"Smelter memang pekerjaan yang sangat sulit, tabungnya juga tabung yang sangat besar, pemanasan, pemanasan dengan sangat tinggi," tuturnya.

"Saya melihat smelter tidak sekali-dua kali, sehingga yang namanya dalam pembangunan dalam pembuatannya memang unsur keselamatan betul-betul harus dinomorsatukan," timpalnya.

Untuk diketahui, ledakan tungku smelter di PT ITSS terjadi pada Minggu (24/12) sekitar pukul 05.30 Wita. Ledakan terjadi tepatnya di lantai dua dan lantai tiga kawasan smelter PT ITSS.

Sebanyak 59 orang dilaporkan menjadi korban ledakan maut tersebut yang 19 di antaranya tewas. Sementara masih ada 40 pekerja luka berat dan ringan yang masih menjalani perawatan.

Korban tewas masing-masing 11 pekerja Indonesia, sementara 8 lainnya tenaga kerja asing (TKA) asal China.