Demi Pilihan Politik, Ahok Rela Tidak Dapat Rp370 Miliar dari Laba PT Pertamina

Zefry Andalas
Zefry Andalas
Diperbarui 6 Februari 2024 10:57 WIB
Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok Komisaris Utama PT. Pertamina (Foto: Intagram @basukibtp)
Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok Komisaris Utama PT. Pertamina (Foto: Intagram @basukibtp)

Jakarta, MI – Mantan Komisaris Utama PT Pertamina Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, rela tidak mendapatkan bonus laba Pertamina sebesar Rp 370 miliar demi keputusannya mengundurkan diri untuk mendukung Ganjar-Mahfud menjadi Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia.

Diketahui, Pertamina mencatat laba Perusahaan hampir menyentuh Rp 37 triliun pada semester 1 tahun 2023 yang mana jika masih menjabat Ahok mendapat jatah 1% dari laba tersebut.

Sementara itu, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memandang, keputusan Ahok bukan soal salah dan benar, namun karena pilihan yang patut dihargai.

“Kan sama, pilihan. Pak Ahok mundurkan, ada juga Komisaris waktu itu dari BSI, waktu itu saudara Arief Rosyid, pilihan semua kan, bukan salah dan benar, ini kan era demokrasi yang harus kita hargai,” ucapnya di Kertanegara, Jakarta Selatan, Minggu (4/2).

Saat ini, Ahok bukan satu-satunya Komisaris BUMN yang mundur dari jabatan strategis di perusahaan pelat merah, tercatat ada beberapa nama Komisaris di BUMN lain yang juga melakukan aksi serupa.

Alasannya, karena mereka memilih bergabung dengan timses salah satu paslon dalam pemilihan Presiden (Pilpres) tahun ini. Sebut saja, Abdi Negara Nurdin alias Abdee Slank. Dia cabut dari Komisaris Independen PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) yang dijabatinya sejak Mei 2021 lalu.