Realisasi IPO 2024: Hanya 41 Emiten Baru, di Bawah Target BEI

Rolia Pakpahan
Rolia Pakpahan
Diperbarui 27 Desember 2024 13:33 WIB
Bursa Efek Indonesia (Foto: Dok MI)
Bursa Efek Indonesia (Foto: Dok MI)

Jakarta, MI - Bursa Efek Indonesia (BEI) melaporkan bahwa sepanjang tahun 2024, sebanyak 41 perusahaan terbuka baru telah mencatatkan sahamnya. Angka ini lebih rendah dari target BEI untuk tahun ini, yaitu sebanyak 62 emiten baru. Jumat (27/12/2024).

Berdasarkan data BEI per 20 Desember 2024, 41 emiten baru telah melantai di bursa melalui penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO).

Sebelumnya, Direktur Utama BEI, Iman Rachman, menyebutkan bahwa target pencatatan bursa pada tahun 2024 mencakup 340 efek baru, termasuk 62 saham.

"Kalau kita lihat pencapaian per Oktober sudah 467 efek baru dengan 36 saham," ujar Iman saat itu.

Selain itu, hingga akhir tahun, terdapat 22 calon perusahaan yang masih berada dalam pipeline pencatatan saham bursa. Dari jumlah tersebut, 19 perusahaan memiliki aset skala besar (di atas Rp250 miliar), satu perusahaan beraset kecil (di bawah Rp50 miliar), dan dua perusahaan beraset menengah (antara Rp50 miliar hingga Rp250 miliar).

Berdasarkan data e-IPO, terdapat delapan calon emiten yang sedang dalam proses IPO dan dijadwalkan melantai di Bursa pada awal tahun 2025.

Adapun delapan calon emiten tersebut meliputi PT Asuransi Digital Bersama Tbk. (YOII), PT Kentanix Supra International Tbk. (KSIX), PT Hero Global Investment Tbk. (HGII), PT Brigit Biofarmaka Teknologi Tbk. (OBAT), PT Raja Roti Cemerlang Tbk. (BRRC), dan PT Delta Giri Wacana Tbk. (DGWG).

Selain itu, dua anak perusahaan, yaitu RATU (anak usaha PT Rukun Raharja Tbk./RAJA) dan CBDK (anak usaha PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk./PANI), juga berencana mencatatkan sahamnya di Bursa pada awal 2025.

Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia Miftahul Khaer mengatakan di antara saham IPO yang menarik pada awal 2025 adalah CBDK dan RATU. CBDK merupakan anak usaha PANI besutan konglomerat Sugianto Kusuma alias Aguan. Sementara, RATU anak usaha RAJA milik pengusaha Happy Hapsoro. 

"Masing masing punya eksposur besar dari PANI dan RAJA. Selain itu, secara segmentasi bisnis kedua saham IPO tersebut masih tergolong cukup menarik. Kinerjanya pun masih tergolong cukup atraktif," kata Miftahul, Jumat (20/12/2024).

Topik:

bursa-efek-indonesia bei saham ipo iman-rachman