Bukalapak Alokasikan Sisa Dana IPO Rp9,33 Triliun untuk Pertumbuhan Berkelanjutan


Jakarta, MI - PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) mengumumkan bahwa sisa dana sebesar Rp9,33 triliun dari hasil penawaran umum perdana (initial public offering atau IPO) akan dimanfaatkan untuk mendukung berbagai strategi pengembangan bisnis. Dana ini akan digunakan untuk modal kerja, pembelian aset, kemitraan strategis (joint ventures), investasi, serta pengembangan anak usaha.
“Tentunya tidak akan menutup kemungkinan bahwa di kemudian hari bisa ada akusisi (perusahaan) yang bisa dilakukan untuk menggerakan investasi atau pengembangan di sisi depannya, apalagi jika kita melihat atau menilai bahwa ada potensi yang positif atau yang baik untuk perkembangan perusahaan ke depannya,” papar Direktur Utama Bukalapak Willix Halim di Jakarta, Kamis (16/1/2025).
Namun, Willix menegaskan bahwa penggunaan dana ini akan dilakukan dengan penuh kehati-hatian. Hal ini mempertimbangkan tantangan yang dihadapi industri, baik di tingkat nasional maupun global.
Sisa dana hasil IPO Bukalapak yang sebelumnya tercatat sebesar Rp9,8 triliun kini berkurang menjadi Rp9,33 triliun. Sebagian dana tersebut telah dimanfaatkan untuk mendukung modal kerja dan operasional sejumlah anak perusahaan, seperti PT Buka Mitra Indonesia dan PT Buka Usaha Indonesia.
Willix menyampaikan bahwa perusahaan kini telah mengalihkan fokus bisnisnya dari layanan penjualan barang fisik ke produk virtual. Strategi ini bertujuan untuk mengoptimalkan pemanfaatan dana IPO guna menghadapi perubahan dan tantangan di pasar.
Layanan penjualan produk fisik berkontribusi kurang dari 3 persen terhadap total pendapatan per 30 September 2024. Oleh karena itu, menurutnya, penghentian layanan ini tidak memberikan dampak material terhadap keuangan perusahaan.
“Ke depannya kami tetap berkomitmen untuk bisa mencari ruang-ruang yang ada sambil menggunakan prinsip kehatian-hatian tadi dalam menggunakan dana IPO sehingga kami bisa memastikan bahwa secara seterusnya perusahaan akan bisa mengalami pertumbuhan yang berkelanjutan,” bebernya.
Hingga kuartal III 2024, Bukalapak mencatat pendapatan sebesar Rp3,39 triliun, naik tipis 1,8 persen dari Rp3,38 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya. Namun, beban pokok pendapatan dari segmen marketplace meningkat 27,6 persen menjadi Rp1,26 triliun.
Bukalapak memiliki posisi keuangan yang kuat dengan total kas, setara kas, dan investasi likuid sebesar Rp19 triliun per akhir kuartal III 2024. Dari dana IPO sebesar Rp21,85 triliun, sekitar Rp11,9 triliun telah digunakan untuk modal kerja dan pengembangan bisnis.
Willix menekankan bahwa langkah-langkah strategis ini akan mendorong pertumbuhan perusahaan hingga akhir tahun 2025.
“Kami percaya bahwa dengan penajaman strategi, BUKA akan menjadi perusahaan yang dapat memiliki pertumbuhan berkelanjutan dan memberikan nilai tambah bagi seluruh pemangku kepentingan,” tandasnya.
Topik:
pt-bukalapakcom-tbk buka dana-ipo