Ini Modus Para Bandit Pertamina yang Rugikan Negara Rp 1.000 Triliun dalam 5 Tahun

Rolia Pakpahan
Rolia Pakpahan
Diperbarui 4 Maret 2025 08:16 WIB
Kasus Korupsi Pertamina Merugikan Negara Rp 1.000 Triliun dalam 5 Tahun (Foto: Dok MI)
Kasus Korupsi Pertamina Merugikan Negara Rp 1.000 Triliun dalam 5 Tahun (Foto: Dok MI)

Jakarta, MI - Praktik korupsi di tubuh Pertamina kembali mencuat, kali ini dengan skema yang merugikan negara hingga Rp 193,7 triliun dalam satu tahun, dan dalam 5 tahun bisa mencapai Rp 968,5 triliun dari tahun 2018 sampai 2023 dalam hitungan kasar, atau hampir Rp 1 kuadriliun (Rp 1000 triliun).

Modus operandi yang dijalankan adalah mencampur bahan bakar Ron 90 (Pertalite) di depo dan menjualnya sebagai Pertamax (Ron 92) dengan harga lebih tinggi.

Skandal ini bukan sekadar kejahatan keuangan biasa, tetapi juga menciderai Asta Cita Nomor 2 Presiden Prabowo, yang menegaskan komitmennya dalam mendorong kemandirian bangsa melalui swasembada energi. Selasa (4/3/2025).

Bagaimana Modus Operasi Para Pelaku?

  1. Tiga Direktur Sub Holding PT Pertamina dengan sengaja mengkondisikan melalui rapat optimasi hilir untuk menurunkan produksi kilang sehingga produksi minyak bumi dalam negeri tidak terserap sepenunya, alhasil yang terjadi adalah impor.
  2. Ketika produksi kilang sengaja diturunkan, Sub Holding PT Pertamina ini sengaja ditolak. Alasan penolakannya karena produksi minyak dari Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) tidak memenuhi nilai ekonomi, tapi pada kenyataannya harga yang ditawarkan masih masuk range Harga Perkiraan (HPS).
  3. KKKS disini bermain juga, ditolaknya minyak KKKS jadi alasan persetujuan ekspor broker.
  4. PT Kilang Pertamina International (KPI) mengimpor minyak mentah, sementara PT Pertamina Patra Niaga mengimpor produk kilang. Dibandingkan dengan produksi dalam negeri, minyak hasil impor memiliki komponen harga yang tinggi. Disini ada pemufakatan jahat.
  5. Pemufakatan jahat itu menghasilkan pengadaan produk kilang dengan membeli Ron 92 (Pertamax), padahal kenyataan yang dibeli adalah Ron 90 (Pertalite) yang kualitasnya lebih rendah, terlebih terdapat mark up harga sebesar 13%-15%.

Topik:

pertamina korupsi-pt-pertamina modus-korupsi-pertamina