Gelael dan Salim Suntik Dana, Tapi Saham FAST Malah Terkapar Hampir 10 Persen


Jakarta, MI - Saham PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST), pemilik waralaba KFC Indonesia, terjun bebas di sesi I perdagangan Rabu (19/3/2025) setelah pasar merespons negatif rencana suntikan modal dari pemegang saham utama.
PT Gelael Pratama milik keluarga Gelael bersama PT Indoritel Makmur Internasional Tbk (DNET) milik Anthoni Salim siap menyuntikkan dana segar sebesar Rp80 miliar ke FAST.
Dana tersebut akan diperoleh melalui penerbitan sekitar 533 juta saham baru dengan harga pelaksanaan Rp150 per saham, diskon sebesar 35 persen dari harga penutupan kemarin yang berada di level Rp230.
Aksi ini langsung membuat saham FAST tertekan hingga hampir 10 persen ke level Rp208 per saham di akhir sesi pertama perdagangan.
Corporate Secretary FAST, Dalimin Suwono mengungkapkan, perseroan meminta pemegang saham utama untuk melakukan injeksi modal karena modal bersih mulai minus. Per 31 Desember 2024, modal kerja bersih perseroan minus Rp1,26 triliun dengan liabilitas jangka pendek mencapai Rp2,01 miliar.
Sementara itu, total kewajiban FAST pada periode yang sama tercatat sebesar Rp3,56 miliar. Jumlah tersebut setara 93 persen dari total aset perseroan sebesar Rp3,81 miliar.
Dalimin menjelaskan bahwa Gelael dan Salim akan menyalurkan modal tambahan melalui skema private placement. Langkah ini dipastikan akan mengubah komposisi kepemilikan saham di FAST.
Investor selain Gelael dan DNET akan mengalami dilusi sebesar 11,79 persen. Sementara itu, kepemilikan saham Gelael di FAST akan meningkat menjadi 41,18 persen, sedangkan porsi Salim Group naik menjadi 37,51 persen.
Untuk mendapatkan persetujuan atas rencana ini, FAST telah menjadwalkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 24 April 2025 mendatang.
Selain private placement, manajemen juga menyiapkan sejumlah langkah strategis lain, termasuk menjaminkan aset untuk mendapatkan fasilitas kredit bank hingga melepas saham treasuri.
Topik:
fast kfc-indonesia saham galael anthoni-salim