BNI Kucurkan Rp1,5 Triliun untuk Bangun Pabrik VinFast

Rolia Pakpahan
Rolia Pakpahan
Diperbarui 25 April 2025 15:23 WIB
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (Foto: Ist)
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (Foto: Ist)

Jakarta, MI - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI resmi menjadi pemimpin sindikasi dalam pemberian fasilitas kredit senilai Rp1,84 triliun. Dana jumbo ini akan digunakan untuk membiayai pembangunan pabrik mobil listrik milik PT VinFast Automobile Indonesia.

Penandatanganan perjanjian kredit dilakukan di Jakarta pada Kamis (24/4/2025), dengan menghadirkan jajaran penting dari kedua belah pihak. BNI diwakili International and Financial Institutions Division Head BNI Rima Cahyani, bank peserta sindikasi, serta Deputi CEO VinFast Global Pham Thuy Linh.

"Kerja sama ini bisa membawa kita bergerak lebih cepat, lebih jauh serta memberikan dampak nyata," ujar Direktur Corporate Banking BNI, Agung Prabowo dalam keterangan resminya, Jumat (25/4/2025).

Dari total nilai kredit sebesar Rp1,84 triliun, BNI menyerap porsi terbesar yakni Rp1,51 triliun, sementara sisanya disalurkan oleh PT Bank Maybank Indonesia Tbk atau Maybank Indonesia, untuk pembangunan pabrik kendaraan listrik yang berlokasi Subang, Jawa Barat.

Kerja sama ini juga merupakan tindaklanjut dari penandatanganan nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) BNI dengan VinFast di sela dialog bisnis tingkat tinggi Vietnam-Indonesia, awal Maret lalu.

Melalui kesepakatan tersebut, BNI menegaskan komitmennya dalam memberikan dukungan melalui layanan konsultasi, pengalaman serta wawasan lokal, dan memfasilitasi akses ke produk layanan transaksional perbankan bagi VinFast dan perusahaan lain dalam ekosistem Vin Group.

Selain itu, BNI juga dapat memfasilitasi mitra bisnis dalam mendukung misi VinFast mempercepat mobilitas hijau dan pengembangan infrastruktur di Indonesia, dengan tetap mematuhi regulasi dan kondisi setempat.

"Pabrik ini diharapkan menjadi pusat produksi kendaraan listrik VinFast untuk pasar domestik dan ekspor, sekaligus memperkuat rantai pasok industri otomotif nasional,” tutur Agung.

Dalam kabar terbaru, VinFast telah memastikan rencana pembukaan pabriknya di Indonesia yang dijadwalkan berlangsung pada Oktober mendatang.

Pengumuman ini disampaikan langsung oleh Pendiri VinFast, Pham Nhat Vuong, saat menghadiri rapat pemegang saham induk perusahaan, Vingroup JSC, yang digelar di Hanoi.

Dia mengatakan bahwa, VinFast saat ini tidak memiliki rencana untuk meningkatkan penjualan di Amerika Utara dan Eropa karena biaya logistik yang tinggi dan akan fokus pada India, Indonesia, dan Filipina, serta pasar Vietnam.

Pabrik VinFast di Indonesia ini diketahui menelan investasi sebesar US$200 juta (sekitar Rp3,23 triliun) dengan luas mencapai 170 hektare (ha), dengan kapasitas produksi tahunan sekitar 50.000 unit.

Topik:

pt-bank-negara-indonesia-persero-tbk bni pt-vinfast