BEI Pertimbangkan Tambah Sesi Perdagangan, Peluang untuk Investor?


Jakarta, MI - Bursa Efek Indonesia (BEI) tengah mengkaji rencana memperpanjang jam perdagangan dari dua sesi menjadi tiga sesi.
"Itu sedang kami kaji," kata Direktur Utama BEI Iman Rachman baru-baru ini, dikutip Senin (26/5/2025).
Menurut Iman, banyak bursa saham besar dunia, seperti New York Stock Exchange (NYSE), telah menerapkan jam perdagangan yang hampir 24 jam.
BEI pun ingin mengevaluasi potensi manfaat dari perpanjangan jam perdagangan ini untuk pasar modal Indonesia.
"Kami akan berdiskusi dengan pelaku pasar," jelas Iman.
Iman menegaskan bahwa banyaknya hari libur seharusnya tidak menjadi penghambat signifikan bagi volume transaksi.
"BEI mengikuti jam kerja Bank Indonesia (BI). Kami mengikuti kebijakan pemerintah," jelas Iman.
Jumlah hari bursa tahun ini sejatinya juga tidak jauh berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. "Ada banyak cara untuk meningkatkan transaksi, tidak hanya sekadar menambah hari bursa."
Oleh karena itu, inisiatif untuk menambah jam perdagangan perlu kajian mendalam dan perlu dipertimbangkan secara matang siapa target pasarnya.
"Siapa yang kami sasar kalau tambah sesi. Kami lihat dulu perlu dengan menerima masukan-masukan. Sama seperti saat penambahan jam perdagangan dari tutup jam 15.00 menjadi jam 16.00," ujarnya.
Topik:
bursa-efek-indonesia jam-perdagangan iman-rachman