Garuda (GIAA) Gelar RUPSLB Akhir Juni, Apa Saja Agenda Pentingnya?

Rolia Pakpahan
Rolia Pakpahan
Diperbarui 9 Juni 2025 09:28 WIB
Garuda Indonesia (Foto: Dok MI)
Garuda Indonesia (Foto: Dok MI)

Jakarta, MI - Maskapai nasional PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 30 Juni 2025. 

Agenda rapat ini menjadi sorotan pelaku pasar, mengingat kemungkinan besar akan membahas aksi korporasi terkait keberlanjutan restrukturisasi keuangan perusahaan.

RUPSLB dijadwalkan berlangsung di Gedung Manajemen Garuda, Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, pada pukul 14.00 WIB. Investor yang yang berhak hadir harus memiliki saham GIAA paling lambat 5 Juni 2025. 

Menurut VP Corporate Secretary Garuda, Mitra Piranti, ada dua agenda utama yang akan dibahas dalam rapat tersebut. Salah satunya adalah persetujuan rancangan Garuda melakukan restrukturisasi dalam rangka penyehatan keuangan perusahaan.

"Dua, perubahan pengurus perseroan," ujarnya dalam surat panggilan RUPSLB GIAA, dikutip Senin (9/6/2025).

Garuda Indonesia dikabarkan tengah mengajukan permintaan pendanaan sebesar USD500 juta atau lebih dari Rp8 triliun kepada Danantara Indonesia. Dana segar ini dibutuhkan untuk memperkuat struktur permodalan perusahaan.

Per 31 Maret 2025, ekuitas Garuda negatif hingga USD1,43 miliar atau Rp23 triliun. Kondisi tersebut terjadi terutama akibat kerugian perseroan.

Kerugian perseroan secara akumulasi mencapai USD3,6 miliar atau Rp58 triliun. Selain itu, Garuda juga memiliki utang berbunga hingga Rp62 triliun.

Agenda pertama RUPSLB Garuda dilakukan untuk meminta restu pemegang saham soal rencana restrukturisasi penyehatan GIAA. 

Proses restrukturisasi dilakukan dengan mempertimbangkan Peraturan Menteri BUMN Nomor PER2/MBU/3/2023 tentang Pedoman Tata Kelola dan Kegiatan Korporasi Singifikan BUMN.

Sementara itu, untuk agenda kedua, perseroan mengubah susunan manajemen. Saat ini, Garuda dipimpin oleh Direktur Utama Wamildan Tsani dengan dibantu oleh lima direktur, yakni Ade R. Susardi, Enny Kristiani, Rahmat Hanafi, Tumpal Hutapea, dan Prasetyo.

Di jajaran komisaris Garuda, ada empat anggota, yakni Komisaris Independen Utama Fajar Prasetyo, Komisaris Glenny Kairupan, Komisaris Chairal Tanjung, dan Komisaris Independen Timur Sukirno.

Harga saham GIAA mengalami kenaikan dalam beberapa waktu terakhir, didorong oleh ekspektasi pasar terhadap rencana suntikan dana dari Danantara. Dalam sebulan terakhir, saham Garuda melonjak 67 persen ke Rp65 sehingga membuat nilai kapitalisasi pasar Garuda naik menjadi sekitar Rp6 triliun.

Topik:

garuda-indonesia giaa rupslb