Bank Dunia Prediksi Ekonomi RI Tumbuh 4,8% hingga 2027


Jakarta, MI - Bank Dunia memproyeksikan ekonomi Indonesia akan tumbuh stabil dengan rata-rata 4,8 persen per tahun selama periode 2025 hingga 2027. Proyeksi ini mencerminkan keyakinan terhadap ketahanan ekonomi nasional di tengah tekanan global.
“Performa ekonomi Indonesia saat ini mencerminkan fondasi yang kuat dan respons kebijakan yang baik,” kata Direktur Divisi Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor-Leste Carolyn Turk dalam keterangannya, dikutip Selasa (24/6/2025).
Namun demikian, Bank Dunia mengingatkan adanya risiko yang dapat menghambat laju pertumbuhan, termasuk ketidakpastian perdagangan global dan fluktuasi harga komoditas.
Sebagai langkah antisipatif, pemerintah dinilai perlu memperkuat fokus pada deregulasi, perbaikan iklim usaha, serta percepatan reformasi di sektor perdagangan dan digital. Jika reformasi ini dijalankan secara konsisten, pertumbuhan ekonomi Indonesia bahkan berpotensi meningkat hingga 5,5 persen pada 2027.
Reformasi tersebut juga dianggap sejalan dengan program prioritas pemerintah untuk mendorong permintaan.
“Untuk menjaga momentum ini, kajian kami menyarankan reformasi struktural yang meningkatkan efisiensi dan produktivitas bisa mendorong pertumbuhan lebih tinggi, membalikkan tren penurunan produktivitas, dan menciptakan lebih banyak pekerjaan yang lebih baik," tuturnya.
Laporan Indonesia Economic Prospects (IEP) edisi Juni 2025 menyoroti potensi sektor perumahan sebagai penggerak pertumbuhan yang inklusif. Target pemerintah untuk membangun tiga juta unit rumah per tahun sejalan dengan strategi berorientasi pada masyarakat.
Dengan investasi publik sebesar USD3,8 miliar per tahun, program ini bisa menciptakan lebih dari 2,3 juta lapangan kerja dan memobilisasi investasi swasta sebesar USD2,8 miliar, sekaligus meningkatkan kualitas hidup dan peluang ekonomi bagi jutaan warga.
Laporan tersebut merekomendasikan empat langkah strategis guna mendukung pencapaian hal tersebut, yakni meningkatkan investasi di sektor perumahan dan infrastruktur, mereformasi pembiayaan perumahan publik agar dapat memobilisasi modal swasta, mengintegrasikan ketahanan bencana dalam kebijakan terkait perumahan, memperkuat tata kelola dan koordinasi lintas sektor dan tingkat pemerintahan.
“Program perumahan Indonesia bukan sekadar membangun rumah—namun juga mengenai pertumbuhan ekonomi yang lebih kuat dan inklusif,” tandas Ekonom Utama Bank Dunia untuk Indonesia Habib Rab.
Topik:
ekonomi-indonesia bank-duniaBerita Sebelumnya
Cek Rekomendasi Saham Hari Ini, 24 Juni 2025
Berita Selanjutnya
Truk ODOL Bikin Negara Boncos Rp43 Triliun per Tahun
Berita Terkait

OECD Naikkan Proyeksi, Ekonomi Indonesia Diprediksi Tumbuh 4,9 Persen
24 September 2025 18:36 WIB

Skandal BLBI-BCA: Ekonom UGM Desak Prabowo Ambil Alih 51% Saham BCA
16 Agustus 2025 08:00 WIB