Danantara Siapkan Rp26 Triliun untuk Revitalisasi Tambak Ikan di Pantura

Rolia Pakpahan
Rolia Pakpahan
Diperbarui 25 Juni 2025 16:46 WIB
Danantara (Foto: Dok MI)
Danantara (Foto: Dok MI)

Jakarta, MI - Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengungkapkan bahwa Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara siap mengucurkan dana investasi senilai Rp26 triliun untuk revitalisasi tambak budidaya ikan seluas 20 ribu hektare di wilayah Pantai Utara (Pantura) pada tahun ini.

Trenggono menyebut proyek ini merupakan tahap awal dari program revitalisasi skala besar yang ditujukan untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi sektor perikanan budidaya nasional.

"Sumber pembiayaan ini nanti dari investasi Danantara. APBN sedikit, hanya untuk pemetaan, (investasi) Danantara akan berupa uang. Ini kan tahap pertama perkiraannya 20 ribu hektare, perkiraan investasi kira-kira Rp26 triliun, itu dari Danantara," katanya, dalam media briefing di Jakarta, Rabu (25/6/2025).

Trenggono menambahkan bahwa investasi tersebut akan difokuskan untuk mengaktifkan kembali tambak-tambak yang selama ini terbengkalai atau tidak lagi produktif, namun memiliki potensi besar untuk dikembangkan sebagai area budidaya perikanan. Langkah ini juga sejalan dengan komitmen pemerintah dalam memperkuat ketahanan pangan nasional.

"Ini (revitalisasi) akan dibiayai oleh investasi, menjadi lebih bagus nanti tambaknya, sehingga produktivitas meningkat. Lahan itu (20 ribu hektare) relatif tidak produktif, kita sudah cek, itu hanya genangan saja, bukan wilayah aktif," tuturnya.

Ia menjelaskan, kebutuhan investasi itu tidak hanya untuk merevitalisasi tambak saja, namun sekaligus untuk pengadaan gudang penyimpanan, lemari es, sehingga produk hasil tambak bisa punya daya tahan lebih.

Trenggono menargetkan ada 78.550 hektare tambak di Pulau Jawa direvitalisasi secara bertahap hingga 2027. Target tersebut terbagi untuk 20 ribu hektare yang akan dikerjakan pada 2025, kemudian tahap berikutnya 30 ribu hektare pada 2026, dan sebanyak 28,55 ribu hektare dikerjakan pada 2027.

Secara rinci, target tersebut akan menyasar revitalisasi 1.800 hektare kawasan tambak di Banten, 34.500 hektare di Jawa Barat, 15.250 hektare di Jawa Tengah, dan 27.000 hektare di Jawa Timur.

Melalui program revitalisasi tambak ini, pemerintah menargetkan peningkatan produktivitas hingga 130 ton/hektare per siklus. Dengan asumsi tersebut, total produksi dari 78.550 hektare tambak yang direvitalisasi diperkirakan mencapai 6,1 juta ton, dengan nilai ekonomi mencapai sekitar Rp162,24 triliun.

Program ini juga diharapkan dapat mendukung kebijakan swasembada dan memperkuat ketahanan pangan nasional, sekaligus memberikan kontribusi nyata terhadap pertumbuhan ekonomi nasional yang ditargetkan ditargetkan Presiden Prabowo Subianto sebesar 8 persen per tahun.

Program revitalisasi ini juga diyakini akan mendorong tumbuhnya industri hulu hingga hilir di sektor produk perikanan. Selain meningkatkan nilai tambah, langkah ini diharapkan mampu menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat.

"Misi daripada revitalisasi tambak Pantura ini adalah memperbaiki infrastruktur lingkungan. Jadi infrastruktur lingkungan yang tadinya rusak akan kita kembalikan seperti yang sebelumnya menjadi lebih baik," katanya.

Topik:

danantara revitalisasi-tambak pantura investasi