Di Balik Macetnya Dana Rp1 Triliun, Inilah Sosok Pengendali Dana Syariah Indonesia

Rolia Pakpahan
Rolia Pakpahan
Diperbarui 20 November 2025 11:22 WIB
PT Dana Syariah Indonesia (Foto: Dana Syariah)
PT Dana Syariah Indonesia (Foto: Dana Syariah)

Jakarta, MI - PT Dana Syariah Indonesia (DSI) menjadi sorotan publik setelah ribuan lender melaporkan kesulitan menarik dana dari platform tersebut. Kasus ini menimbulkan kegaduhan besar, terutama karena perusahaan fintech peer-to-peer (P2P) lending itu selama ini dikenal sebagai salah satu pemain besar di sektor pendanaan syariah.

Menurut data yang dihimpun Paguyuban Lender DSI, total dana lender yang tercatat dalam proyek berjalan maupun proyek yang diklaim telah selesai mencapai Rp1 triliun per 18 November 2025. Angka itu berasal dari 3.312 lender yang telah melaporkan kasus serupa.

Kondisi ini memunculkan pertanyaan: siapa sebenarnya sosok di balik DSI dan bagaimana perusahaan ini bisa terseret ke dalam masalah pengembalian dana yang masif?

Adapun, para lender melaporkan bahwa dananya tidak bisa ditarik dan imbal hasilnya sudah berhenti sejak 6 Oktober 2025. Para lender pun menilai ada indikasi kuat dugaan mismanagement seiring dengan minimnya transparansi dari perusahaan.

Manajemen DSI menyatakan komitmennya untuk melunasi dana lender yang macet dalam waktu satu tahun sejak penandatanganan kesepakatan pada Selasa (18/11/2025). Tenggat ini akan menjadi tolok ukur utama dalam menilai perkembangan penyelesaian kewajiban mereka.

DSI juga menyatakan kesediaannya untuk berkoordinasi secara rutin dengan pengurus Paguyuban melalui pertemuan daring (Zoom Meeting). Pelaporan perkembangan pelaksanaan pengembalian dana akan dilakukan minimal sekali setiap minggu atau menyesuaikan kebutuhan.

Adapun di luar perkembangan tersebut, berikut profil tokoh di balik fintech Dana Syariah Indonesia (DSI).

Profil Taufiq Aljufri

Mengacu pada situs resmi perusahaan, Taufiq Aljufri tercatat sebagai Founder sekaligus President Director. Ia memiliki pengalaman manajerial lebih dari dua dekade sebagai CEO dan direktur di sejumlah perusahaan, serta pernah dianugerahi penghargaan 2nd Best Entrepreneur pada 2006 dan 2007.

Taufiq juga dikenal sebagai pengajar di sebuah sekolah bisnis di Jakarta dan telah berkecimpung sebagai pengembang perumahan selama sekitar 10 tahun dengan  membangun lebih dari 15 cluster. Dalam lima tahun terakhir, ia aktif di komunitas developer properti syariah dan mendirikan fintech P2P Danasyariah.id.

Selain Taufiq, terdapat pula sejumlah co-founder dan pemegang saham lain, antara lain Arie Rizal Lesmana sebagai co-founder dan Mery Yuniarni sebagai pemegang saham.

Dalam keterangannya pada Rabu (19/11/2025), Taufiq menjelaskan bahwa Dana Syariah didirikan pada 2018 dengan visi untuk meramaikan pasar keuangan syariah. Selama 7,5 tahun beroperasi, perusahaan telah melayani lebih dari 40 ribu lender, di mana lebih dari 26 ribu lender dananya telah kembali beserta imbal hasilnya.

Per November 2025, perusahaan mencatat tingkat kredit macet (TWP 90) sebesar 0,18%, dengan total aset mencapai Rp131,69 miliar.

Topik:

dana-syariah-indonesia investasi kredit-macet uang-lender