Diterpa Banyak Isu, Saham Gudang Garam Anjlok 4,29%


Jakarta, MI - Saham PT Gudang Garam Tbk (GGRM) terus tertekan di tengah sorotan tajam terhadap masa depan industri rokok di Indonesia.
Pada perdagangan Senin pagi (7/7/2025), saham emiten rokok legendaris ini melemah signifikan, turun 4,29% ke level Rp8.925 per saham pada pukul 11.36 WIB.
Penurunan ini memperpanjang tren pelemahan saham GGRM dalam beberapa waktu terakhir, meski perusahaan masih bertahan dari tekanan berbagai sisi, mulai dari maraknya rokok elektrik, peredaran rokok ilegal, hingga regulasi pemerintah yang makin ketat terhadap industri tembakau.
Pendapatan Bersih Menurun
Tekanan terhadap kinerja keuangan Gudang Garam terlihat nyata dalam laporan tahunannya untuk 2024. Perusahaan mencatat penurunan pendapatan bersih sebesar 17,06% menjadi Rp98,65 triliun, turun dari Rp118,95 triliun pada tahun sebelumnya.
Penurunan paling tajam terjadi pada penjualan domestik, yang merosot dari Rp117,45 triliun menjadi Rp97,33 triliun. Penjualan ekspor pun ikut tergerus menjadi Rp1,31 triliun dari Rp1,49 triliun.
Laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk anjlok drastis hingga 81,58%, dari Rp5,52 triliun menjadi hanya Rp980,8 miliar.
Penurunan kinerja Gudang Garam juga sejalan dengan merosotnya volume penjualan domestik sebesar
13,4%, dari 59,74 miliar batang pada 2023 menjadi 51,71 miliar batang di 2024. Total volume penjualan GGRM turun dari 61,4 miliar batang menjadi 53,1 miliar batang.
Selain itu, laporan dari Nielsen Market Research mengungkapkan bahwa pangsa pasar (market share) GGRM terus mengalami penyusutan. Dari yang semula berada di level 27,1% pada 2021, market share GGRM turun menjadi 25,5% di 2022, 21,2% di 2023, dan tinggal 17,4% di 2024.
Topik:
pt-gudang-garam-tbk-ggrm gudang-garam saham