Telkom dan Telkominfra 'Tiarap' soal Dugaan 160 Genset Tak Terpakai, Harga per Unit di Atas Rp 5 M

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 23 Juli 2025 12:25 WIB
Menara Telkomsel (Foto: Dok MI/Antara/Istimewa)
Menara Telkomsel (Foto: Dok MI/Antara/Istimewa)

Jakarta, MI - PT Telkom Indonesia dan anak perusahaannya PT Telkominfra 'tiarap' soal dugaan 160 genset tak terpakai untuk keperluan Menara Base Transceiver Station (BTS) milik PT Telkom dan Telkomsel yang dikelola PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (Mitratel).

Pasalnya, Direktur Utama (Dirut) PT Telkominfra, Nanang Hendarno saat dikonfirmasi Monitorindonesia.com pada Senin (21/7/2025) kemarin tidak memberikan respons. Sementara Assistant Vice President External Communication PT Telkom Indonesia, Sabri Rasyid tidak mengetahui akan hal tersebut.

"Saya cari info ke temen Infra. Mereka juga bingung sumber data dari mana. Karena di gudang juga tidak ada info," kata Sabri.

Informasi yang diperoleh Monitorindonesia.com, Minggu (20/7/2025) bahwa 160 genset dengan harga di atas Rp 5 miliar per unit itu memiliki kapasitas 2 megavolt (MV) per genset, sementara genset yang diperlukan Menara BTS sekitar 0,5 volt. 

Karena dengan biaya operasional yang tinggi, sehingga pihak Mitratel menolak 160 genset tersebut. Alhasil, hingga saat ini 160 genset itu tidak terpakai dan tersimpan di gudang Telkominfra.

"Pada tahun 2020 ada pengadaan gengset oleh PT Telkominfra tetapi yang mengerjakannya adalah anak usahanya Telkom. Genset itu tidak bisa digunakan kemana-mana karena berkapasitas 2 megavolt per 1 genset," ungkap sumber Monitorindonesia.com, Sabtu (19/7/2025) malam.

"Namun Mitratel tidak mau memakai genset seperti itu karena biaya operasionalnya tinggi. Pengadaan genset itu murni anggaran dari Telkom tapi yang mengerjain Telkominfra, cuman masalahnya genset ini tidak bisa dipakai," imbuhnya.

Topik:

Telkom Telkominfra BTS Menara Telkomsel Menara BTS