Pakar Kebijakan Publik Optimistis Telkom Efisiensi Tata Kelola Perusahaan

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 28 Juli 2025 08:56 WIB
Direktur Utama (Dirut) PT Telkom Indonesia, Dian Siswarini beserta jajaran direksi Telkom pada acara Executive Media Gathering, di Jakarta, pada Selasa (17/6/2025) (Foto: Dok MI/Telkom)
Direktur Utama (Dirut) PT Telkom Indonesia, Dian Siswarini beserta jajaran direksi Telkom pada acara Executive Media Gathering, di Jakarta, pada Selasa (17/6/2025) (Foto: Dok MI/Telkom)

Jakarta, MI - Pakar kebijikan publik dari Universitas Trisakti (Usakti) Trubus Rahardiansyah optimistis terhadap PT Telkom Indonesia (Telkom) terus melakukan efisensi terutama dalam pengelolaan bisnis anak perusahaan, serta mengembangkan inovasi produk dan layanan berbasis digital.

"Efisiensinya kan lebih menekankan kepada semua pelayanannya berbasis digital. Dengan digital-digital itu semua pelayanan di seluruh Indonesia kaitannya dengan pelayanan publik pemerintahan. Itu kan sekarang namanya sistem pemerintahan berbasis elektronik (SPBE)," kata Trubus saat berbincang dengan Monitorindonesia.com, Minggu (27/7/2025) malam.

Menurut Trubus, pelayanan-pelayanan digital itu harus bisa menyentuh ke daerah-daerah. "Pelaksanannya harus benar-benar profesional karena dia (Telkom) yang dipercaya oleh pemerintah untuk menjalankan bisnis-bisnis terkait dengan penyelenggaraan sistim pemerintah berbasis elektonik," ungkap Trubus.

Di lain sisi, ujar Trubus, Telkom harus bisa menjawab tantangan ke depan sesuai dengan core businessnya. "Fokus urusan telco dan teknologi. Sekarang juga AI dan data center. Infrastruktur digital yang mumpuni," jelasnya.

Menurut Ketua Umum Asosiasi Analis Kebijakan Indonesia (AAKI) ini dengan melakukan efisiensi, perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu dapat menjadi lebih kompetitif, menghasilkan keuntungan yang lebih besar, dan memberikan kontribusi yang lebih signifikan terhadap perekonomian nasional. 

"Upaya efisiensi ini, saya kira Telkom dapat meningkatkan kinerja perusahaan, menghadapi persaingan pasar, dan memberikan nilai tambah bagi pelanggan dan pemegang saham," tutur Trubus.

Adapun pada kuartal III/2024, Telkom membukukan pendapatan sebesar Rp112,1 triliun, naik tipis 0,9% secara tahunan. Dari total tersebut, sekitar  Rp85,2 triliun dikontribusikan dari anak usaha mereka yang berfokus pada sektor B2C, PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel). 

Artinya, untuk B2B kontribusi terhadap total pendapatan sekitar Rp27 triliun. Untuk segmentasi BUMND, Telkom tidak mengejar kuantitas semata melainkan kolaborasi dan intensifikasi kerja sama bisnis khususnya di bidang teknologi dan digital. 

Dalam mendukung langkah efisiensi sesuai kebijakan dari Pemerintah, Telkom Solution menghadirkan berbagai solusi digital yang dirancang untuk meningkatkan nilai tambah perusahaan, produktivitas, efektivitas operasional dan optimalisasi sumber daya. 

Telkom Solution kini merupakan rejuvenasi dari Telkom Solution sebelumnya, dengan solusi yang lebih beragam dan terintegrasi. Untuk mendukung hal ini, Telkom telah membangun kerjasama strategis dengan sejumlah perusahaan raksasa teknologi global dalam penyediaan solusi layanan yang lebih berkualitas dan memiliki daya saing global. 

Dengan rejuvenasi ini, Telkom Solution menawarkan solusi yang lebih holistik, komprehensif, dan terintegrasi, sambil tetap mengutamakan pengalaman pelanggan.  

Topik:

Telkom PT Telkom Indonesia TelkomBUMN BUMNTelkom Kinerja PT Telkom