Profil Ciliandra Fangiono, Bos Sawit yang Perusahaannya Diduga Terima Rp2,7 Triliun Dana BPDPKS


Jakarta, MI - Kasus dugaan korupsi dalam pengelolaan dana sawit oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) periode 2015-2022 kembali mencuat ke permukaan.
Sorotan publik kini tertuju pada penangkapan Ketua Ormas Pemuda Tri Karya (Petir), Jakson Sihombing (JS), yang terjaring dalam operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan oleh Tim RAGA (Riau Anti Geng dan Anarkisme) bersama Unit IV Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Riau, Senin (14/10/2025) malam.
Sebelum ditahan, Jakson sempat menuding PT Ciliandra Perkasa diduga menerima uang Rp 2,7 triliun dari dana yang dikucurkan BPDPKS Rp 57 triliun.
Jakson bahkan mengaku bahwa dirinya dijebak sehingga ditangkap dan dijebloskan ke penjara. Pun, dia juga berulangkali meminta tolong kepada Presiden Prabowo Subianto.
"Pajak Surya Dumai harus dibongkar Rp. 1,4 triliun. Saya dijebak, saya dijebak. Tolong Pak Prabowo, saya dijebak, saya dijebak," ujarnya berteriak dalam video yang diperoleh Monitorindonesia.com dinukil pada Senin (20/10/2025).
Lantas JS menyebut adanya sosok bernama Budianto, yang diklaim memiliki hubungan langsung dengan perusahaan besar tersebut. “Budianto yang ngajak saya ketemu, dia yang ngiming-ngiming. Saya dijebak. Mereka ada tawaran Saya tidak pernah minta-minta ke mereka. Pak Prabowo tolong saya Pak Prabowo,” kata JS.
Dalam kesempatan itulah JS mengaku sempat berencana melakukan demonstrasi pada pertengahan Oktober 2025 ini soal kasus dugaan korupsi BPDPKS itu yang menyeret PT Ciliandra Perkasa itu.
"Saya berencana mau demo pertengahan Oktober (2025) ini, mereka tahu. Kita minta PT Ciliandra Perkasa harus ditangkap! Rp2,7 triliun mereka korupsi BPDPKS. Sudah penyidikan Jampidsus, itu kejar. Cilendra Perkasa terima Rp 2,7 triliun dari Rp 57 triliun yang diserahkan BPDPKS yang dibongkar oleh Ibu Rieke Diah Pitaloka. Jampidsus berani nggak bongkar itu," katanya.
Berdasarkan catatan Monitorindonesia.com, perusahaan milik konglomerat Ciliandra Fangiono tersebut tercatat sebagai salah satu penerima insentif biodiesel dari BPDPKS. Data yang diperoleh menunjukkan, PT Ciliandra Perkasa menerima dana Rp2,18 triliun sepanjang 2016-2020. Perusahaan ini diduga berada di bawah naungan First Resources Group atau Surya Dumai Group yang dikendalikan keluarga Fangiono.
Profil Ciliandra Fangiono
Nama Ciliandra Fangiono belakangan kembali mencuat seiring sorotan terhadap perusahaan sawit miliknya, PT Ciliandra Perkasa, yang merupakan anak usaha dari First Resources Ltd., salah satu pemain besar di industri kelapa sawit Asia.
Lahir di Riau pada 1976, Ciliandra merupakan anak ketiga Martias Fangiono, pendiri First Resources Ltd, konglomerasi kelapa sawit yang mengendalikan puluhan anak usaha di sektor perkebunan, pengolahan minyak sawit, hingga energi terbarukan.
Berbekal latar belakang pendidikan mumpuni, Ciliandra menamatkan studi Sarjana Ekonomi di Cambridge University, United Kingdom. Di Cambridge, ia dianugerahi penghargaan Price Waterhouse.
Usai berkuliah, Ciliandra sempat bekerja selama dua tahun sebagai staf investasi perbankan di perusahaan Merril Lynch’s, Singapura. Pada 2007, dia lalu bergabung sebagai dewan direksi First Resources, Ltd. Dua tahun kemudian, Ciliandra diangkat sebagai CEO di perusahaan tersebut.
First Resources, Ltd, adalah perusahaan di Singapura yang bergerak di bidang bisnis budidaya kelapa sawit. Perusahaan ini berdiri sejak 1992 dan masuk ke bursa saham Singapura pada 2007.
Kepemilikan perkebunan kelapa sawit oleh perusahaan tersebut seluas lebih dari 200.000 hektare (ha) yang tersebar di Riau, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Barat. Selain perkebunan, First Resources mengelola usaha yang meliputi budidaya kelapa sawit, pemanenan tandan buah segar (TBS), pengolahan minyak sawit mentah (CPO), dan pengekspor inti sawit (PK).
Di bawah kepemimpinan Ciliandra, First Resources berhasil memperluas aset. lahan perkebunan yang awalnya sebesar 146.000 ha menjadi 247.000 ha. Perusahan tersebut juga berhasil mendirikan anak perusahaan baru, PT Ciliandra Perkasa.
Ciliandra Perkasa mengembangkan produk sampingan berupa air limbah, serat (fiber), cangkang, dan tandan kosong. Ciliandra Perkasa juga menjadi perusahaan yang memproses produksi CPO menjadi produk berbasis kelapa sawit bernilai lebih tinggi, seperti biodiesel, olein yang dimurnikan (diputihkan dan dihilangkan baunya), RBD stearin, minyak inti sawit, dan expeller inti sawit.
Kinerja bisnis yang terus berkembang pesat menempatkan Ciliandra Fangiono sebagai orang terkaya ke-24 di Indonesia sekaligus salah satu miliarder termuda versi Forbes tahun 2021. Nilai kekayaannya diperkirakan mencapai US$1,83 miliar atau setara Rp26,1 triliun.
Topik:
pt-ciliandra-perkasa ciliandra-fangiono profil-ciliandra-fangiono bpdpks korupsi-dana-sawitBerita Sebelumnya
BI Rate Tetap di 4,75 Persen
Berita Terkait

Kejagung Didesak Geledah PT Ciliandra Perkasa, Diduga Keciprat Dana BPDPKS Rp 2,7 Triliun
21 Oktober 2025 11:39 WIB

PT Ciliandra Perkasa Diduga Terima Rp 2,7 T dari Dana BPDPKS Rp 57 T, Jampidsus Berani Bongkar?
20 Oktober 2025 13:44 WIB

Bongkar Dugaan Korupsi Dana Subsidi Sawit BPDPKS Rp179 T: Kejagung Bidik Wilmar Cs!
11 September 2025 01:18 WIB

Kejagung 'Amnesia' Penyidikan Korupsi BPDPKS? DPR Sudah Koar-koar Nih!
2 Agustus 2025 03:14 WIB