Taliban Ancam Pasukan Turki dengan Jihad Jika Tetap di Afghanistan

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 14 Juli 2021 13:23 WIB
Kabul, Monitorindonesia.com - Kelompok Taliban, Selasa (13/7/2021), memperingatkan bila pasukan tentara Turki memperpanjang keberadaan di Afghanistan, kelompok Islam Taliban akan menganggap mereka sebagai penjajah dan akan melawan atas dasar jihad. Peringatan itu muncul di tengah gerakan baru di medan perang, yang mengkritisi aksi Taliban mengambil alih militer Afghanistan dalam tantangan perjanjian perdamaian. Ini memunculkan prospek perang sipil. AS telah memerintahkan Turki untuk mengamankan bandara Kabul setalah pasukan sekutu NATO dan Amerika keluar dari negara tersebut pada akhir bulan depan. Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan pada Jumat (9/7/2021) tanpa menjelaskan lebih lanjut bahwa dia telah menyetujui dengan Washington untuk mengamankan dan mengatur bandara Kabul. Kelompok Taliban mengutuki perjanjian tersebut sebagai kesepakatan tercela dan meminta Turki untuk mengkaji ulang keputusannya. “Kami menganggap bahwa para pasukan asing yang berada di tanah kami dari negara manapun merupakan penjajah,” kelompok Taliban mengatakan melalui media. “Perluasan kekuasaan akan memancing rasa kebencian dan permusuhan di dalam negara kami terhadap para pejabat Turki dan akan merusak hubungan bilateral.” Keamanan dan kelancaran operasioan bandara internasional Hamid Karzai di ibu kota negara Afghanistan menjadi penting untuk menjaga misi diplomasi dan operasional organisasi internasional di Kabul, diamna ledakan bom terjadi Selasa (13/7/2021) yang menewaskan empat orang. Pertikaian di Afghanistan juga telah menambah jumlah catatan bagi negara tersebut. Menteri Pertahanan Turkis Hulusi Akar menjelaskan kepada para pewarta berita setelah pertemuan kabinet Senin malam (12/7/2021) bahwa Turki telah menyetujui beberapa poin dengan negara mitra AS dalam menjalankan pengawasan bandara. Dia mengatakan bahwa ini sesuai dengan kesepakatan yang sudah berjalan. “Jika bandara tidak beroperasi, beberapa negara harus menarik misi diplomasi dari sana,” Akar mengatakan. Ratusan anggota pasukan Amerika diharapkan untuk tetap tinggal di ibu kota Afghanistan untuk mengawasi misi kedutaan yang meluas di sana. Pasukan Taliban telah secara dramatis memperluas pengawasan territorial mereka di Afghanistan dengan menguasi beberapa wilayah tanpa hambatan karena pasukan AS secara formal mulai ditarik dari negara tersebut awal Mei. Dalam banyak kasus, pasukan tentara pemerintahan ditarik mundur untuk keamanan maupun menyerah akan adanya serangan lanjutan. (Yohana RJ) VOANews

Topik:

Afganistan AS Tarik Pasukan dari Afganistan