Kematian Akibat Covid-19 di Eropa Akan Lewati 2,2 Juta Hingga Maret 2022

Nicolas
Nicolas
Diperbarui 24 November 2021 09:13 WIB
Monitorindonesia.com - Total kematian di seluruh Eropa akibat Covid-19 kemungkinan akan melebihi dua juta jiwa pada Maret tahun depan, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Dengan angka tersebut, pandemi Covid-19 telah menjadi penyebab kematian nomor satu di wilayah tersebut. Kematian yang dilaporkan telah meningkat menjadi hampir 4.200 per hari atau dua kali lipat jumlah yang tercatat pada bulan September, menirut badan tersebut. Sedangkan kematian kumulatif yang dilaporkan di wilayah tersebut, termasuk Inggris, telah melampaui 1,5 juta. Menggambarkan situasinya sebagai "sangat serius", WHO mengatakan pihaknya memperkirakan terjadi "tekanan tinggi atau ekstrem" di rumah sakit karena kekurangan tempat tidur di 25 dari 53 negara di kawasan itu. Unit perawatan intensif di 49 negara akan mengalami tekanan yang sama, katanya. Dari tren saat ini, jumlah kematian kumulatif di kawasan itu akan melampaui 2,2 juta pada 1 Maret, menurut lembaga itu. Austria minggu ini menjadi negara Eropa barat pertama yang kembali menerapkan penguncian sejak inokulasi dimulai awal tahun ini. Peningkatan kasus didorong oleh varian Delta yang sangat menular yang sekarang dominan di seluruh wilayah, menurut WHO seperti dikutip TheGuardian.com, Rabu (24/11). Sebagian masyarakat masih ragu dengan vaksinasi dan pelonggaran juga menjadi salah satu penyebab meluasnya kembali paparan Covid-19. Dengan semakin banyak orang berkumpul di dalam ruangan dalam cuaca akhir musim gugur yang lebih dingin dan tingkat vaksinasi yang rendah maka kemanjuran vaksin terhadap bentuk penyakit yang parah berkurang. Mereka rentan rentan terhadap virus, menurut WHO. Direktur Regional WHO untuk Eropa, Hans Kluge mengatakan bahwa penting bagi semua negara untuk mengadopsi pendekatan “vaksin plus”. Hal itu menunjukkan dosis standar vaksin saja tidak cukup sehingga perlu booster.

Topik:

Covid-19 WHO Virus Korona Kematian Eopa