Empat Calon Presiden Filipina, Termasuk Pacquiao, Tidak akan Mundur dari Pemilihan

Surya Feri
Surya Feri
Diperbarui 17 April 2022 16:47 WIB
Jakarta, MI - Empat kandidat presiden Filipina, termasuk pensiunan bintang tinju Manny Pacquiao, menepis spekulasi bahwa mereka mundur dari pencalonan dan mengatakan mereka tetap menjadi pilihan alternatif lain bagi Ferdinand Marcos Jr. Walikota Manila Francisco Domagoso, Senator Panfilo Lacson dan mantan Menteri Pertahanan Norberto Gonzales, dalam konferensi pers bersama pada hari Minggu (17/4), bersumpah untuk berjuang bersama, "setiap upaya untuk menumbangkan kehendak sejati rakyat dengan manuver pencegahan atau sebaliknya membatasi pilihan mereka". "Masing-masing dari kita akan melanjutkan kampanye kepresidenan kita masing-masing dan berusaha untuk menjadi pilihan yang layak dari mana rakyat kita akan memilih," kata mereka dalam sebuah pernyataan bersama. Pacquiao, yang awalnya diharapkan untuk bergabung dalam konferensi pers tetapi tidak muncul, juga "tidak akan pernah mundur meskipun ada propaganda hitam yang diprakarsai oleh kandidat lain", menurut juru bicaranya. Keempatnya tertinggal dalam jajak pendapat menjelang pemilihan 9 Mei, sementara Marcos - putra dan senama mendiang diktator negara itu - telah mempertahankan keunggulan yang jelas, dengan Wakil Presiden Leni Robredo jauh di belakang di tempat kedua. "Ada banyak upaya untuk membatasi pilihan pemilih menjadi dua (Marcos dan Robredo). Itu sebabnya kami harus melakukan ini (konferensi pers bersama)," kata Lacson, tanpa mengidentifikasi siapa yang membuat langkah seperti itu. Domagoso bahkan meminta Robredo, satu-satunya kandidat perempuan, untuk membuat "pengorbanan tertinggi" dan mundur dari perlombaan presiden Filipina, bagi mereka untuk mengalahkan Marcos. "Saya menyerukan agar Leni mundur. Apa pun yang Anda lakukan tidak efektif melawan keluarga Marcos," kata Domagoso, mantan aktor yang lebih dikenal dengan nama panggung "Isko Moreno". Lacson mengatakan bahwa dia tidak sendirian dalam membuat perasa untuk menarik diri dari balapan yang diduga "sebagai imbalan atas pertimbangan finansial dan lainnya". Tapi kubu Robredo menolak seruan agar dia mundur. "Dengan tiga minggu lagi sebelum hari pemilihan, kami berada pada saat momentum besar untuk kampanye rakyat kami," juru bicaranya, Barry Gutierrez, mengatakan dalam sebuah pernyataan. #Filipina