Tanpa Sanksi, Kejahatan Israel Kepada Palestina akan Terus Berlangsung
![Venny Carasea](https://monitorindonesia.com/images/avatar-placeholder.jpg )
Venny Carasea
Diperbarui
13 Mei 2022 23:30 WIB
![Tanpa Sanksi, Kejahatan Israel Kepada Palestina akan Terus Berlangsung](https://monitorindonesia.com/2022/05/WhatsApp-Image-2022-05-13-at-22.43.20.jpeg)
Jakarta, MI - Israel menyetujui pembangunan 4.427 rumah baru di wilayah pendudukan Tepi Barat. Anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Indonesia (DPR RI) Sukamta menyebutkan Israel terus melakukan kejahatan aneksasi wilayah negara Palestina karena tidak ada sanksi negara-negara dan PBB.
"Kejahatan Israel kepada Palestina terus berlangsung akibat tidak ada sanksi tegas dari Perserikatan Bangsa Bangsa dan komunitas internasional. Perbedaan sikap jelas terlihat dari sanksi dunia internasional kepada Rusia.
"Ukraina yang disebut kawan terus di support, Rusia sebagai penjajah diberikan beragam sanksi tegas. Standar ganda negara-negara di dunia ini memalukan dan menunjukan bahwa politik dan ekonomi berada di atas kemanusiaan.
"Padahal penjajahan kepada Palestina lebih lama dan lebih parah dari segi aneksasi wilayah, jumlah korban rakyat Palestina dibandingkan apa yang dialami Ukraina," jelas Sukamta, kepada MI, Jum'at (13/5/2022) malam.
Wakil Ketua Fraksi PKS ini kemudian memberikan saran kepada pemerintah Indonesia dalam konflik Palestina dan posisi Indonesia dalam geopolitik dunia.
"Kita Indonesia, sebagai negara yang menentang penjajahan di dunia perlu melakukan langkah-langkah strategis jangka pendek dan jangka panjang. Posisi Indonesia yang kini memimpin G-20 baru menjadi good boy, penyelenggara kegiatan G-20.
"Indonesia belum menjadi pemimpin sesungguhnya yang bisa menekan dan mengarahkan negara-negara maju dan berkembang lainnya dalam agenda Internasional Indonesia khususnya di Palestina." katanya.
"Saya mendorong langkah jangka pendek agar Indonesia melakukan diplomasi untuk menekan Israel bahkan mendorong PBB mengirimkan pasukan perdamaian ke Palestina dan memberikan sanksi tegas ke Israel.
"Langkah jangka panjangnya ialah memperkuat ekonomi, teknologi dan pertahanan Indonesia agar negara-negara maju tidak meremehkan Indonesia," saran Ketua Bidang Pembinaan dan Pengembangan Luar Negeri DPP PKS ini.
Konflik negara tersebut terus memanas ketika dunia fokus pada konflik Ukraina-Rusia. Belum lama ini terjadi penembakan terhadap jurnalis Al Jazeera Shireen Abu Akleh oleh pasukan Israel.
Bulan Ramadan lalu, kaum muslimin Palestina yang sedang beribadah di masjid Al Aqsa diserbu polisi Israel menyebabkan puluhan luka-luka.
[La Aswan]
Berita Selanjutnya
Berita Terkait
Hukum
![Eks Bos Garuda Emirsyah Dihukum 5 Tahun Penjara, Diminta Bayar Uang Pengganti Rp1,4 Triliun Eks Dirut Garuda Emirsyah Satar (Foto: Istimewa)](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/eks-dirut-garuda-emirsyah-satar.webp)
Eks Bos Garuda Emirsyah Dihukum 5 Tahun Penjara, Diminta Bayar Uang Pengganti Rp1,4 Triliun
1 jam yang lalu
Global
![Israel Sempat Jebloskan Ismail Haniyeh ke Penjara, Kini Hamas Bersumpah Balas atas Kematiannya Israel memenjarakan Ismail Haniyeh pada tahun 1989 selama tiga tahun. Setelah itu dia diasingkan ke Marj al-Zuhur – tanah tak bertuan antara Israel dan Lebanon – bersama sejumlah pemimpin Hamas, di mana ia menghabiskan setahun penuh hidup dalam kondisi genting pada tahun 1992.](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/ismail-haniyeh.webp)
Israel Sempat Jebloskan Ismail Haniyeh ke Penjara, Kini Hamas Bersumpah Balas atas Kematiannya
6 jam yang lalu