Bank Sentral Ukraina: Keputusan Suku Bunga Bergantung pada Perang

Surya Feri
Surya Feri
Diperbarui 14 Juni 2022 08:00 WIB
Jakarta, MI - Bank sentral Ukraina mengatakan situasi dalam perang dengan Rusia akan menentukan apakah suku bunga utamanya dapat dipotong dari level saat ini 25% atau apakah kenaikan lebih lanjut akan diperlukan. Pada 2 Juni, bank sentral Ukraina menaikkan tajam suku bunga utamanya menjadi 25% dari 10%, memperketat kebijakan moneter untuk pertama kalinya sejak invasi Rusia 24 Februari untuk mengatasi inflasi dua digit dan melindungi pendapatan dan tabungan selama perang. "Dengan konfrontasi militer yang berkepanjangan, risiko inflasi akan meningkat secara signifikan," katanya dalam pertemuan Komite Kebijakan Moneter (MPC) bank sentral yang diadakan sebelum keputusan 2 Juni. Menurut risalah yang diterbitkan pada hari Senin, beberapa anggota komite percaya Bank Nasional Ukraina (NBU) perlu memperketat kebijakan moneter. "Ketidakpastian tetap tinggi dan oleh karena itu NBU harus siap menggunakan semua alat yang tersedia untuk memastikan harga dan stabilitas keuangan, khususnya dengan lebih meningkatkan tingkat kebijakan utama (sesuai kebutuhan)," katanya. Anggota komite lainnya mengatakan bank sentral harus siap untuk memangkas suku bunga jika aliran modal masuk yang signifikan dari bantuan dan investasi internasional "memperkuat nilai tukar riil dan menumpulkan daya saing produsen domestik."

Topik:

Rusia Ukraina