Muslim World League Gelar Konferensi Ulama Asia Pertama di Kuala Lumpur

Surya Feri
Surya Feri
Diperbarui 30 Juni 2022 23:23 WIB
Jakarta, MI - Peserta dari 17 negara berkumpul di Kuala Lumpur pada hari Kamis (30/6) untuk konferensi pertama ulama Asia yang diselenggarakan di Malaysia oleh Liga Muslim Dunia (Muslim World League) untuk menyatukan upaya mengatasi ideologi ekstremis. Muslim World League adalah organisasi Islam non-pemerintah internasional yang didirikan di Arab Saudi pada tahun 1962, yang berfokus pada promosi dan klarifikasi pemahaman Islam di seluruh dunia. Kantor pusatnya di Makkah dan memiliki kantor di seluruh dunia. Lebih dari 1.000 peserta tiba dari Arab Saudi dan negara-negara termasuk Pakistan, India, Bangladesh, Indonesia, Malaysia, Thailand, dan Filipina. Konferensi dibuka oleh Perdana Menteri Malaysia Ismail Sabri Yaakob, Menteri Agama Malaysia Idris Ahmad dan Sekretaris Jenderal MWL Sheikh Dr. Mohammad bin Abdulkarim Al-Issa. “Kami merasa bangga dan beruntung MWL telah memilih Malaysia untuk menjadi tuan rumah konferensi, yang tentu saja merupakan pengakuan bagi negara kami, yang menyoroti Islam sebagai agama yang harmonis, aman dan sejahtera dalam masyarakat multi-ras dan multi-agama,” Yaakob mengatakan, seraya menambahkan bahwa pertemuan itu terjadi pada saat umat Islam masih menghadapi berbagai tantangan, termasuk perselisihan di antara mereka sendiri, provokasi, dan Islamofobia. Pertemuan tersebut akan membuka jalan bagi pembentukan di Kuala Lumpur sebuah dewan permanen di bawah payung Muslim World League. Al-Issa mengatakan bahwa sesi pertama dewan direncanakan tahun depan. Konferensi ini bertujuan untuk mengembangkan alat dan inisiatif pendidikan untuk mendorong kolaborasi dan solidaritas, terutama di antara para pemimpin muda dan yang baru muncul, untuk memerangi ideologi ekstremis dan apa yang dikatakan MWL dalam sebuah pernyataan adalah “perbedaan buatan yang terkadang ada” dalam masyarakat yang beragam secara politik. “Dengan upaya para ulama, kegiatan multi-cabang sedang dilakukan untuk melawan ekstremisme di semua bagian dunia,” kata Al-Issa kepada Arab News di sela-sela konferensi. “Kami berharap upaya semacam itu akan membuahkan hasil pada waktunya dan membantu menghapus ekstremisme secara total.” Dia mengatakan bahwa Muslim World League telah memilih Malaysia yang multietnis karena “terkenal dengan kehidupan yang harmonis. “Ini adalah wilayah yang ideal untuk menyebarkan harmoni dan hidup berdampingan secara damai di antara Muslim dan non-Muslim,” tambahnya. “Kehadiran dalam jumlah besar merupakan kesaksian yang fasih atas antusiasme orang-orang dan ulama untuk bekerja menuju perdamaian, harmoni, dan koeksistensi.”