Pasukannya Tembak Jatuh Rudal yang Ditembakkan dari Ukraina, Presiden Belarusia: Kami Sedang Diprovokasi

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 3 Juli 2022 13:40 WIB
Jakarta, MI - Presiden Belarusia, Alexander Lukashenko mengatakan pasukannya berhasil menembak jatuh rudal yang ditembakkan ke wilayah mereka dari Ukraina dan berjanji akan segera membalas setiap serangan musuh. "Kami sedang diprovokasi. Saya harus memberitahu Anda bahwa sekitar tiga hari yang lalu, mungkin lebih, mereka mencoba menyerang sasaran militer di Belarus dari Ukraina,” katanya seperti dikutip Aljazeera.com, Minggu (3/7). Dengan begitu, Alexander merasa bersyukur sistem anti-udara Pantsirnya mampu mencegat semua rudal yang ditembakkan oleh pasukan Ukraina. Ukraina pada pekan lalu mengatakan rudal yang ditembakkan dari Belarus telah menghantam wilayah perbatasan di dalam wilayahnya. Lukashenko membantah negaranya berusaha untuk campur tangan dalam konflik antara Rusia dan Ukraina, tetapi mengeluarkan peringatan yang ditujukan ke Kyiv dan sekutu Baratnya. “Seperti yang saya katakan lebih dari setahun yang lalu, kami tidak berniat untuk berperang di Ukraina, kami hanya akan bertarung jika Anda memasuki tanah kami, jika Anda membunuh orang-orang kami, maka kami akan merespons,” katanya. Tak hanya itu, dia juga memperingatkan bahwa Belarusia akan membalas “seketika” serangan musuh di tanahnya. Pernyataan Lukashenko menjadi indikasi perang Rusia dengan Ukraina semakin memanas dan meluas dengan melibatkan negara ketiga. Sebelumnya angkatan bersenjata Belarusia telah memulai serangkaian latihan untuk mempraktikkan perdamaian ke transisi masa perang, kata Kementerian Pertahanan negara itu. “Dorongan utama dari latihan ini adalah untuk melaksanakan seluruh rangkaian sesi pelatihan berturut-turut yang melibatkan semua kategori personel militer, unit milier dan pusat komando, yang akan mempraktikkan langkah-langkah bersama untuk perdamaian ke transisi masa perang,” kata Kementerian Pertahanan dalam pernyataannya melalui saluran telegram dikutip dari TASS. Kementerian Pertahanan menjelaskan bahwa langkah-langkah itu diambil sesuai dengan rencana pelatihan angkatan bersenjata Belarusia untuk 2021-2022.