Rusia: Dinas Intelijen Ukraina Pelaku Pembunuhan Darya Dugina

Rekha Anstarida
Rekha Anstarida
Diperbarui 24 Agustus 2022 15:16 WIB
Jakarta, MI - Rusia menuduh dinas intelijen Ukraina melakukan pembunuhan atas Darya Dugina, putri seorang ideolog ultra-nasionalis Rusia yang menimbulkan kekhawatiran akan pembalasan dengan kekerasan. Dugina tewas pada Sabtu malam ketika sebuah bom meledakkan Toyota Land Cruiser yang dikendarainya, menurut tim penyelidik Rusia. The Guardian belum dapat memverifikasi tuduhan yang disampaikan oleh Badan Keamanan Federal Rusia (FSB). Badan tersebut merilis video yang menunjukkan tersangkanya melintasi perbatasan Rusia dan memasuki gedung yang dikatakan milik korban, tetapi tidak memberikan bukti foto atau video lain untuk menguatkan tuduhan tersebut. Jika tuduhan terhadap Ukraina benar maka hal itu akan membuat aparat keamanan dan kontra intelijen Rusia malu karena gagal mencegah serangan atas kelompok elite Moskow dan kemudian membiarkan para tersangka lolos. Seorang pejabat senior Ukraina mengulangi penyangkalan atas keterlibatan Kyiv dalam pengeboman mobil pada hari Senin. Ukraina beralasan korban dan ayahnya bukanlah tokoh penting secara strategis. “Apa alasan kami melakukan ini?” kata salah satu sumber yang berbicara dengan syarat anonim seperti dikutip TheGuardian.com, Selasa (23/8). Pejabat itu mengatakan mereka yakin Dugin adalah targetnya, bukan putrinya. Akan tetapi dia mengatakan dia bukan tokoh politik penting Rusia atau pembuat keputusan dalam perang Ukraina. “Tidak banyak orang di sini yang pernah mendengar tentang dia dan tidak ada yang pernah mendengar tentang putrinya,” tambah mereka. Versi FSB menunjukkan bahwa Rusia percaya bahwa Dugina adalah target utama serangan, bukan ayahnya, Alexander Dugin seperti yang diyakini sebelumnya. Dugin adalah cendekiawan ultra-nasionalis yang jauh lebih terkenal yang menyerukan kekerasan terhadap Ukraina dan menyangkal hak negara Ukraina untuk eksis. Dalam sebuah pernyataan pada hari Senin, FSB menyatakan tersangkanya adalah seorang wanita warga negara Ukraina yang dikatakan telah tiba di Rusia pada akhir Juli dengan putrinya yang berusia 12 tahun. “Telah ditetapkan bahwa kejahatan itu disiapkan dan dilakukan oleh badan khusus Ukraina,” menurut pernyataan FSB seperti dilansir kantor berita RIA Novosti. Wanita itu diduga pindah ke flat dekat Dugina untuk mengawasinya. Dia kemudian menghadiri festival sayap kanan yang dihadiri Dugina pada malam dia dibunuh.