Rusia Serang Stasiun Kereta Api Ukraina Pakai Roket, 22 Orang Tewas

Rekha Anstarida
Rekha Anstarida
Diperbarui 26 Agustus 2022 07:42 WIB
Jakarta, MI - Setidaknya 22 orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka akibat serangan roket Rusia di stasiun kereta api Ukraina kemarin, kata Presiden Volodymyr Zelenskyy saat negaranya memperingati hari kemerdekaannya dari kekuasaan Soviet. Zelenskyy telah memperingatkan pada hari Selasa tentang risiko "provokasi Rusia yang menjijikkan" pada Hari Kemerdekaan, yang kebetulan juga enam bulan sejak pasukan Rusia menginvasi Ukraina. Invasi itu memicu konflik paling dahsyat di Eropa sejak Perang Dunia II. Dalam pidato video kepada Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa, Zelenskyy mengatakan roket menghantam kereta api di kota kecil Chaplyne, sekitar 145 km barat Donetsk yang diduduki Rusia di Ukraina timur. Akibat sedangan itu empat gerbong terbakar, katanya. "Chaplyne adalah penderitaan kita hari ini. Saat ini ada 22 orang tewas," kata Zelenskyy dalam pidato video malam hari. Dia menambahkan bahwa Ukraina akan membuat Rusia bertanggung jawab atas semua yang telah dilakukan. "Kami tanpa ragu akan mengusir penjajah dari tanah kami. Tidak ada jejak kejahatan ini yang akan tersisa di Ukraina kami yang bebas," katanya seperti dikutip ChannelNewsAsia.com, Kamis (25/8). Sementara itu, perayaan kemerdekaan Ukraina pada 24 Agustus dibatalkan, tetapi banyak warga menghormatinya dengan mengenakan kemeja bordir khas pakaian nasional. Setelah berhari-hari peringatan bahwa Moskow akan menggunakan Hari Kemerdekaan untuk menembakkan lebih banyak rudal ke pusat-pusat kota besar, kota terbesar kedua Kharkiv akhirnya berada di bawah jam malam setelah berbulan-bulan dibombardir. Sirene serangan udara meraung setidaknya tujuh kali di ibukota Kyiv pada siang hari meskipun tidak ada serangan yang terjadi. Dalam pidato emosional kepada rekan senegaranya pada hari sebelumnya, Zelenskyy mengatakan Ukraina "dilahirkan kembali" ketika Rusia menyerbu dan pada akhirnya akan mengusir pasukan Rusia sepenuhnya. Zelenskyy dan istrinya, Olena Zelenska kemudian bergabung dengan para pemimpin agama untuk kebaktian di katedral St Sophia abad ke-11 di Kyiv dan meletakkan bunga di peringatan tentara yang gugur.