Pasukan Junta Myanmar Serang Sekolah, 11 Siswa Tewas Tertembak

Rekha Anstarida
Rekha Anstarida
Diperbarui 21 September 2022 06:37 WIB
Jakarta, MI - Pada hari Jumat, sedikitnya 11 anak tewas dalam "serangan udara dan tembakan membabi buta di daerah sipil, termasuk sekolah", di wilayah Sagaing tengah utara, Myanmar. PBB mengatakan dalam sebuah pernyataan, menambahkan bahwa setidaknya 15 anak-anak dari sekolah masih hilang. Dilansir dari Aljazeera, Rabu (20/9), Save the Children mengatakan ada laporan 17 orang lainnya terluka dalam serangan di sekolah tersebut. Negara-negara Asia Tenggara harus memutuskan apakah rencana lima poin untuk mengakhiri kekerasan di Myanmar “masih relevan”, kata Menteri Luar Negeri Malaysia Saifuddin Abdullah, ketika muncul bahwa setidaknya 11 anak telah tewas dalam serangan udara militer di sebuah sekolah. Myanmar jatuh ke dalam krisis ketika militer menahan pemimpin sipil terpilih Aung San Suu Kyi dan merebut kekuasaan. Ia telah menindak keras oposisi mana pun, menggambarkan kelompok-kelompok sipil dan etnis bersenjata yang berjuang melawan kekuasaannya sebagai “teroris” dan mengeksekusi empat tahanan politik pada bulan Juli. Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) menengahi kerangka kerja lima poin dengan panglima militer Min Aung Hlaing pada April 2021 yang seharusnya mengakhiri kekerasan, tetapi para jenderal mengabaikannya. Saifuddin mengatakan ASEAN, yang para pemimpinnya akan bertemu dalam waktu kurang dari dua bulan, sekarang berada pada titik di mana mereka perlu “meninjau secara serius” apakah rencana itu “masih relevan” atau apakah “harus diganti dengan sesuatu yang lebih baik”. Myanmar adalah salah satu dari 10 anggota ASEAN dan masyarakat internasional telah mengandalkan organisasi tersebut untuk memimpin dalam upaya diplomatik untuk menangani krisis. “Pada saat kita bertemu di bulan November, kita harus menanyakan pertanyaan sulit itu dan kita harus memiliki jawabannya,” katanya. Tidak ada pengurangan kekerasan sejak perjanjian ASEAN, dan Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik, yang telah melacak tindakan keras itu, mengatakan hampir 2.300 orang telah dibunuh oleh militer sejak kudeta.

Topik:

myanmar Kudeta Junta militer Myanmar Junta Militer