Rumor Presiden Xi Jinping Dikudeta, Ternyata Begini Faktanya!

Rekha Anstarida
Rekha Anstarida
Diperbarui 27 September 2022 15:05 WIB
Jakarta, MI - Sebelumnya, beredar rumor Presiden China Xi Jinping dikudeta dan menjadi tahanan rumah, hingga menjadi salah satu trending topik di Twitter pada Sabtu (24/9). Terkait isu ini sendiri belum dijelaskan secara jelas oleh pihak Beijing. Namun, isu ini menyita perhatian publik hingga mengemuka di beberapa media sosial mancanegara. Dugaan isu itu kemudian menguat, lantaran disebut beberapa penerbangan keluar dari ibu kota China telah dibatalkan. "Video kendaraan militer yang bergerak ke Beijing ini muncul segera setelah 59% penerbangan di negara itu dilarang terbang dan pemenjaraan pejabat senior. Ada banyak asap, yang berarti ada api di suatu tempat di dalam Partai Komunis China yang membuat tidak stabil," kata penulis Gordon G. Chang dalam akun Twitter-nya, Sabtu (24/9). Meski belum ada penjelasan resmi, pengamat China sejauh ini menentang informasi terkait kudeta ini. Para pakar justru mencatat bahwa Xi Jinping kemungkinan besar tengah dikarantina setelah kembali dari KTT Organisasi Kerjasama Shanghai (SCO), sehingga tidak terlihat di depan umum selama beberapa waktu. Menyangkal pembatalan penerbangan, para pakar justru membocorkan data penerbangan yang tidak mengalami gangguan sama sekali. Ia juga membagikan visual briefing publik oleh pejabat senior China, menunjukkan bahwa pemerintah berfungsi normal. Jurnalis Zakka Jacob juga menyoroti bahwa Xi Jinping memiliki kekuasaan institusional yang kuat atas China. Ini menurutnya membuat kudeta sangat sulit untuk terjadi. "Banyak desas-desus pagi ini tentang kudeta militer di China. Sejauh ini tidak ada yang kredibel. Kudeta militer tidak mungkin terjadi di China karena Tentara Pembebasan Rakyat berada di bawah Komisi Militer Pusat. Xi, sebagai Sekretaris Jenderal Partai Komunis mengepalai CMC. Tentara adalah milik partai, bukan pemerintah," kata Jacob dalam akun Twitter-nya

Topik:

Presiden China Xi Jinping