Aksi Demo Iran Atas Kematian Mahsa Amini Tewaskan 92 Orang

Rekha Anstarida
Rekha Anstarida
Diperbarui 3 Oktober 2022 06:33 WIB
Jakarta, MI - Aksi demo atas kematian Mahsa Amini hingga kini terus berlanjut. Adapun total korban terus bertambah dari sebelumnya 83 orang kini menjadi 92 orang. Kelompok pemantau hak asasi manusia Iran Human Rights (IHR) melaporkan total angka kematian itu setelah bersusah payah menghimpun data dari berbagai jalur, termasuk jejaring sosial. Kebanyakan demonstran merupakan perempuan yang memprotes pengekangan terhadap kaum hawa di Iran. Kemarahan demonstrasi telah menyebar ke lebih dari 80 kota di seluruh negeri sejak kematian Amini yang berusia 22 tahun pada 13 September, setelah dia ditangkap karena “pakaian yang tidak sesuai” oleh polisi moralitas yang menegakkan aturan berpakaian ketat Republik Islam. Amini, yang berasal dari kota Saqez, Kurdi barat laut, meninggal di rumah sakit setelah mengalami koma, memicu perbedaan pendapat yang sangat besar untuk pertama kali di jalan-jalan Iran setelah aksi protes terhadap kenaikan harga bensin pada 2019 yang dibubarkan oleh pihak berwenang. Dilansir AFP, di Kota Zahedan di tenggara Provinsi Sistan-Baluchistan, sebanyak 41 orang tewas oleh pasukan keamanan Iran dalam bentrokan yang meletus pekan lalu, kata LSM IHR. IHR menuduh pasukan keamanan menindas secara berdarah protes yang meletus setelah shalat Jumat (30/9) di Zahedan. Aksi protes membara bukan hanya karena masalah Amini, tapi juga setelah seorang kepala polisi di kota pelabuhan Chabahar, juga di Provinsi Sistan-Baluchistan memperkosa seorang gadis berusia 15 tahun dari minoritas Sunni Baluch.