Sebanyak 84 Rudal Rusia Hantam Ukraina, Biden Sebut Putin Lakukan Serangan Brutal Total

Reina Laura
Reina Laura
Diperbarui 11 Oktober 2022 07:53 WIB
Jakarta, MI - Presiden AS Joe Biden menyebut serangan 84 rudal jelajah Rusia atas Ibu Kota Kyiv dan sejumlah kota lainnya ke Ukraina kemarin merupakan bentuk kebrutalan total Presiden Vladimir Putin. Atas serangan terbesar sejak invasi Rusia ke Ukraina yang telah menewaskan sedikitnya 11 orang itu, Biden berjanji akan membantu sistem pertahanan negara itu. Dia juga menyatakan Amerika Serikat akan selalu bersama rakyat Ukraina dan siap memberi bantuan yang diperlukan. Biden telah berbicara dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky kemarin, untuk mengutuk serangan itu dan menjanjikan bantuan keamanan AS yang berkelanjutan, termasuk sistem pertahanan udara canggih, menurut pihak Gedung Putih. "Dia menyatakan kecamannya atas serangan rudal Rusia di seluruh Ukraina, termasuk di Kyiv, dan menyampaikan belasungkawa kepada orang-orang terkasih dari mereka yang tewas dan terluka dalam serangan yang tidak masuk akal ini," menurut keterangan pers Gedung Putih. "Presiden Biden berjanji untuk terus memberikan dukungan yang dibutuhkan Ukraina untuk mempertahankan diri, termasuk sistem pertahanan udara canggih," menurut laporan itu. Akan tetapi belum ada rincian tambahan tentang sistem pertahanan udara canggih apa yang dibahas. “Dia juga menggarisbawahi keterlibatannya yang berkelanjutan dengan sekutu dan mitra untuk terus membebankan biaya pada Rusia, meminta pertanggungjawaban negara itu atas kejahatan dan kekejaman perangnya selain memberi Ukraina bantuan keamanan, ekonomi, dan kemanusiaan,” menurut keterangan tersebut. Pekan lalu serangan rudal Rusia menghantam bangunan tempat tinggal di selatan kota Zaporizhzhia yang menewaskan sedikitnya 43 warga sipil, menurut Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. Sementara itu, Presiden Parlemen Eropa, Roberta Metsola meminta negara-negara yang tergabung dalam Uni Eropa (UE) untuk menyediakan lebih banyak peralatan militer bagi Ukraina, khususnya tank. Menurut para pejabat Ukraina, fasilitas infrastruktur penting, terutama yang menangani pasokan energi, diserang sehingga menyebabkan beberapa wilayah tanpa listrik. Selain sedikitnya 11 orang tewas, sebanyak 64 orang dilaporkan luka-luka dalam serangan itu, kata para pejabat seperti dikutip CNN.com, Selasa (11/10). Infrastruktur yang terkena dampak di antaranya di wilayah Lviv, Poltava, Sumy dan Ternopil sehingga aliran listrik terputus. Pihak berwenang meminta penduduk Lviv yang mungkin memiliki akses ke listrik hanya menggunakannya untuk "kebutuhan mendesak." Kyiv untuk sementara menangguhkan operasi kereta bawah tanahnya. Sedangkan wilayah Khmelnytskyi, yang terletak di sebelah barat Kyiv, tidak memiliki pasokan listrik sehingga transportasi yang menggunakan aliran listrik tidak berfungsi. Pasokan air juga terhenti dan lampu lalu lintas tidak berfungsi, menurut kepala wilayah tersebut.