Memasuki Masa Jabatan Ketiga, Ini Tim Kabinet Xi Jinping

John Oktaveri
John Oktaveri
Diperbarui 24 Oktober 2022 05:04 WIB
Jakarta, MI - Didampingi para loyalis, Presiden China Xi Jinping memasuki periode ketiga kepemimpinannya sekaligus mencatat rekor baru sejak negara itu dipimpin Mao Zedong puluhan tahun lalu. Kepemimpinan Xi yang baru itu diputuskan dalam kongres partai yang berakhir kemarin dan dihadiri oleh 2.300 delegasi yag punya hak pilih. Dia juga mengakui bahwa tim baru itu merupakan kumpulan para loyalis di bawah kepemimpinannya sebagai Sekjen Komite Tetap Politbiro Partai Komunis China (PKC) yang kembali diembannya. Pengamat mengatakan susunan pengurus yang dipilih sendiri oleh Xi, menunjukkan bahwa dia menghargai kesetiaan daripada keahlian dan pengalaman. Tidak ada pemimpin partai lain selain pendiri PKC Mao Zedong yang pernah menjabat untuk ketiga kalinya. Para pemimpin sekutu China, Vladimir Putin dari Rusia dan Kim Jong-un dari Korea Utara, termasuk di antara yang pertama mengirim ucapan selamat usai kongres ditutup. Xi naik ke panggung di Balai Besar Rakyat Beijing diikuti oleh enam orang lainnya dari Komite Tetap Politbiro saat penutupan kongres. Kelompok ini duduk pada jabatan paling atas PKC dan setara dengan kabinet presidensial China. Setelah memperkenalkan tim, dia memberikan pidato singkat dan berterima kasih kepada kader partai atas kepercayaan mereka dan bersumpah untuk mencapai "peremajaan besar bangsa China di semua lini".  Selain dua orang, Ketua Badan Anti-Korupsi Zhao Leji dan ahli teori politik Wang Huning, sisanya merupakan pejabat baru di tim tersebut. Perdana Menteri Li Keqiang, pemimpin nomor dua negara itu, tidak terlihat. Dia termasuk di antara empat orang yang telah pensiun dari komite. Perombakan besar-besaran dari komite tetap setelah masa jabatan adalah hal biasa. Tetapi pengamat mencatat bahwa dengan menyingkirkan Li Keqiang dan yang lainnya, Xi memastikan dia sekarang dikelilingi oleh kelompok orang dengan perspektif yang sama. "Dia merasa tidak perlu memberikan tempat untuk faksi alternatif, yang menunjukkan prioritasnya adalah memproyeksikan dominasi atas kesetiaan ketika dia menghadapi tekanan internasional," kata Wen-ti Sung, seorang dosen di Universitas Nasional Australia sebagaiaman dikutip BBC.com, Senin (23/10). Sedangkan jabatan resmi anggota komite tetap baru akan dikonfirmasi pada pertemuan Kongres Rakyat Nasional parlemen tahun depan, di mana Xi akan dikukuhkan sebagai presiden lagi. Akan tetapi banyak yang percaya bahwa Li Qiang akan menjadi Perdana Menteri dan akan mengelola ekonomi China. Li Qiang saat ini adalah sekretaris partai Shanghai dan mengawasi penguncian kota yang kontroversial di mana puluhan juta orang mengalami kekurangan pangan yang signifikan. Beberapa orang percaya bahwa dengan menjadikannya perdana menteri, ini mengirimkan sinyal bahwa Xi tidak memprioritaskan kegiatan ekonomi. "Promosi jabatan ini penting bagi kami untuk mempertimbangkan kembali struktur kekuasaan China di bawah masa jabatan ketiga Xi," kata Profesor Yang Zhang dari Universitas Amerika. hal itu menunjukkan bahwa Li Qiang adalah pejabat pertama yang dipromosikan tanpa pengalaman kerja di pemerintah pusat. Penunjukan komite tetap lainnya yang membuat heran adalah Cai Qi, walikota Beijing. Dia terlihat tampil baik saat ibu kota sukses menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Dingin awal tahun ini saat terjadi pandemi Covid-19. Akan tetapi dia juga menarik kontroversi ketika dia meluncurkan rencana pada tahun 2017 untuk mengurangi populasi Beijing yang pada akhirnya memaksa banyak orang berpenghasilan rendah keluar dari kota. "Cai bahkan tidak termasuk di antara 370 pemimpin Partai Komunis sebelum kongres partai terakhir. Sekarang dia adalah orang paling kuat kelima di China," kata Neil Thomas, analis senior China dari Eurasia Group. Perlu dicatat bahwa sekali lagi tidak ada wanita yang berhasil masuk ke komite tetap yang kemungkinan akan mengecewakan feminis China. Memang satu-satunya anggota perempuan dari 25 anggota Politbiro, Sun Chunlan, telah pensiun.