Presiden Putin Siapkan Serangan Besar-besaran ke Ukraina pada Tahun Baru

John Oktaveri
John Oktaveri
Diperbarui 16 Desember 2022 07:11 WIB
Jakarta, MI - Pejabat senior MI http://MI mengatakan Presiden Rusia Vladimir Putin sedang mempersiapkan serangan besar-besaran di tahun baru meskipun ada serangkaian kemunduran pasukannya di medan perang dalam beberapa bulan terakhir. Dalam sebuah wawancara dengan Guardian, Menteri Pertahanan Ukraina, Oleksii Reznikov mengatakan bahwa meski Ukraina berhasil mempertahankan diri dari serangan rudal Rusia, namun muncul bukti bahwa Kremlin sedang mempersiapkan serangan yang lebih luas. Serangan Rusia selama ini menargetkan infrastruktur utama, termasuk jaringan listrik. Pernyataan Reznikov itu memperkuat pernyataan serupa yang disampaikan kepada The Economist minggu ini, termasuk dari Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy, Kepala Angkatan Bersenjata, Jenderal Valerii Zaluzhnyi, dan Kepala Staf Angkatan Darat, Kolonel Jenderal Oleksandr Syrskii. Pengarahan itu menjadi bagian dari upaya yang luas dan terkoordinasi untuk memperingatkan agar tidak ada yang berpuas diri di antara sekutu Barat selain menegaskan ancaman berkelanjutan yang ditimbulkan Rusia terhadap Ukraina. Sementara Reznikov memperkirakan serangan baru dapat terjadi pada bulan Februari, pejabat senior lainnya mengindikasikan bahwa mereka yakin serangan itu mungkin terjadi paling cepat pada bulan Januari. Mengacu pada mobilisasi parsial Rusia sekitar 300.000 tentara, Reznikov mengatakan bahwa meski separuh pasukan, yang menerima pelatihan minimal, digunakan untuk memperkuat pasukan Moskow setelah serangkaian kemunduran medan perang, namun sisanya dipersiapkan lebih baik untuk serangan berikutnya. “Bagian kedua dari mobilisasi, sekitar 150.000, memulai kursus pelatihan mereka di berbagai kamp,” kata Reznikov. Dia merujuk pada mobilisasi Rusia yang dimulai pada bulan Oktober. “Para wajib militer melakukan persiapan minimal tiga bulan. Itu berarti mereka mencoba untuk memulai gelombang serangan berikutnya mungkin di bulan Februari seperti tahun lalu. Peringatan tersebut muncul di tengah bukti keinginan Putin yang terus berlanjut untuk melanjutkan perang hingga tahun depan, termasuk upaya pengadaan rudal dari Iran. Sedangkan analisis oleh komentator Rusia menunjukkan bahwa Kremlin tidak melihat cara untuk mundur dari konflik tersebut. Reznikov mengatakan Rusia akan terus memobilisasi warganya di luar mobilisasi parsial saat ini dan menggambarkan taktik utama komandan Rusia sebagai "penggiling daging" di mana mereka mengirim sebanyak mungkin pasukan ke dalam pertempuran dengan harapan mereka akan mengalahkan Ukraina yang lebih kecil. “Kremlin mencoba mencari solusi baru [untuk] bagaimana mendapatkan kemenangan,” kata Reznikov seperti dikutip TheGuardian.com, Jumat (16/12). Dalam majalah Economist, Jenderal Zaluzhnyi menyampaikan peringatan serupa dan mengabaikan beberapa klaim Barat bahwa mobilisasi Putin sebagian besar telah gagal. “Mobilisasi Rusia berhasil,” kata Zaluzhnyi. Mereka 100% sedang dipersiapkan dan menambahkan bahwa serangan Rusia baru yang lebih besar bisa terjadi “pada bulan Februari, paling baik pada bulan Maret dan paling buruk pada akhir Januari”.