Update Gempa Turki-Suriah: Lebih dari 24 Ribu Orang Tewas

Rekha Anstarida
Rekha Anstarida
Diperbarui 11 Februari 2023 16:07 WIB
Jakarta, MI - Tim penyelamat bekerja keras untuk menarik anak-anak dari puing-puing di daerah yang hancur, akibat gempa besar yang telah menewaskan lebih dari 24.000 orang di Turki dan Suriah. Dilansir dari Channelnewasia, Sabtu (11/2), pejabat dan petugas medis mengatakan, 20.665 orang tewas di Turki dan 3.553 di Suriah. Total yang dikonfirmasi sekarang mencapai 24.218 kematian. Pembekuan musim dingin di daerah yang terkena dampak telah mengganggu upaya penyelamatan dan menambah penderitaan jutaan orang, banyak yang sangat membutuhkan bantuan. Setidaknya 870.000 orang sangat membutuhkan makanan di kedua negara setelah gempa, yang telah menyebabkan 5,3 juta orang kehilangan tempat tinggal di Suriah saja, kata Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Gempa susulan setelah gempa berkekuatan 7,8 pada hari Senin (6/2), telah menambah jumlah korban tewas dan lebih lanjut menjungkirbalikkan nyawa para penyintas. Program Pangan Dunia PBB meminta US$77 juta untuk menyediakan jatah makanan bagi sedikitnya 590.000 pengungsi baru di Turki dan 284.000 di Suriah. Dari jumlah itu, 545.000 adalah pengungsi internal dan 45.000 adalah pengungsi, katanya. Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mendesak Dewan Keamanan untuk mengesahkan pembukaan titik bantuan kemanusiaan lintas batas baru antara Turki dan Suriah. Dewan akan bertemu untuk membahas Suriah, kemungkinan awal pekan depan. Turki mengatakan sedang berupaya membuka dua rute baru ke bagian Suriah yang dikuasai pemberontak. Kebekuan musim dingin telah membuat ribuan orang menghabiskan malam di mobil mereka, atau berkerumun di sekitar api unggun darurat yang telah menyebar di mana-mana di seluruh wilayah yang dilanda gempa. Pejabat di negara itu mengatakan 12.141 bangunan hancur atau rusak parah akibat gempa. Getaran itu adalah yang paling kuat dan paling mematikan sejak 33.000 orang tewas dalam gempa berkekuatan 7,8 pada tahun 1939.