Serangan Israel di Jenin Tewaskan 10 Orang, Ratusan Terluka

Rekha Anstarida
Rekha Anstarida
Diperbarui 4 Juli 2023 21:28 WIB
Jakarta, MI - Ribuan warga Palestina telah melarikan diri dari kamp pengungsi Jenin setelah tentara Israel melancarkan operasi besar di Tepi Barat yang diduduki. Israel pada hari Senin (3/7), meluncurkan operasi militernya yang paling intens di Tepi Barat yang diduduki dalam hampir dua dekade, melakukan serangkaian serangan pesawat tak berawak dan mengirim ratusan tentara dalam misi terbuka ke kubu militan. Setidaknya 10 orang tewas, dengan 100 terluka, 20 di antaranya kritis, kata kementerian kesehatan Palestina. "Ada sekitar 3.000 orang yang telah meninggalkan kamp sejauh ini," kata wakil gubernur Jenin Kamal Abu al-Roub kepada AFP, seraya menambahkan bahwa pengaturan sedang dilakukan untuk menampung mereka di sekolah dan tempat penampungan lainnya di kota Jenin. Dia mengatakan sekitar 18.000 warga Palestina biasanya tinggal di kamp tersebut. Layanan penyelamatan Bulan Sabit Merah Palestina memberikan angka yang sama dan mengatakan pihaknya memperkirakan eksodus akan berlanjut, di tengah saran dari Israel bahwa operasi tersebut dapat berlangsung selama berhari-hari. Juliette Touma, juru bicara badan PBB untuk pengungsi Palestina, mengkonfirmasi kepada AFP bahwa penghuni kamp telah pergi. UNRWA, badan PBB untuk pengungsi Palestina, mengatakan banyak penghuni kamp membutuhkan makanan, air minum, dan susu bubuk. Kamp di pinggiran kota Jenin di Tepi Barat utara didirikan pada 1950-an dan daerah mirip ghetto itu telah lama dipandang sebagai sarang dari apa yang dianggap orang Palestina sebagai perlawanan bersenjata dan oleh orang Israel dianggap sebagai terorisme.