Swedia Izinkan Pembakaran Taurat dan Alkitab di Luar Kedutaan Besar Israel

Rekha Anstarida
Rekha Anstarida
Diperbarui 15 Juli 2023 14:37 WIB
Jakarta, MI - Pihak berwenang Swedia telah menyetujui protes yang melibatkan pembakaran Taurat dan Alkitab di luar Kedutaan Besar Israel di Stockholm. Dilansir dari CNN, Sabtu (15/7), radio nasional Swedia, Radio Sveriges melaporkan pada Jumat (14/7), bahwa seseorang yang telah mengajukan permohonan untuk mengadakan pertemuan publik pada hari Sabtu untuk membakar kitab suci telah diberikan izin. Terkait hal itu, Kongres Yahudi Eropa (EJC) mengatakan dalam siaran pers pada hari Jumat bahwa mereka "sangat" mengutuk keputusan otoritas Swedia. "Tindakan provokatif, rasis, antisemit, dan memuakkan seperti ini tidak memiliki tempat dalam masyarakat beradab mana pun," kata Presiden EJC Ariel Muzicant dalam pernyataannya. Muzicant mengatakan, menginjak kepekaan agama dan budaya terdalam dari orang-orang adalah ekspresi paling jelas. Tindakan itu mungkin untuk mengirim pesan bahwa minoritas tidak diterima dan tidak dihormati. “Tindakan ini, berdasarkan argumen kebebasan berbicara yang berkerut dan bermuka-muka, merupakan aib bagi Swedia dan pemerintahan demokratis mana pun yang pantas disebut harus mencegahnya,” kata Muzicant. Presiden Israel Isaac Herzog juga mengutuk keputusan otoritas Swedia. “Saya dengan tegas mengutuk izin yang diberikan di Swedia untuk membakar kitab suci. Sebagai Presiden Israel, saya mengutuk pembakaran Alquran, yang suci bagi umat Islam di seluruh dunia, dan saya sekarang patah hati karena nasib yang sama menunggu Alkitab Yahudi, kitab abadi orang-orang Yahudi,” tulis Herzog di Twitter. Sebelumnya, pada akhir Juni lalu, seorang pria membakar kitab suci Islam di luar sebuah masjid di ibu kota Swedia, memicu protes kekerasan di kedutaan Swedia di Baghdad. Keputusan untuk mengizinkan protes itu dibuat sesuai dengan hak kebebasan berbicara, kata polisi Swedia saat itu.