Korban Tewas Sekte Sesat di Kenya Capai 403 Orang

Rekha Anstarida
Rekha Anstarida
Diperbarui 18 Juli 2023 23:04 WIB
Jakarta, MI - Jumlah korban tewas sekte sesat di Kenya kembali bertambah. Dilansir dari Iran Press, Selasa (18/7), berbicara pada jumpa pers yang diadakan di pusat komando Rumah Sakit Rujukan Kabupaten Kilifi, kepala polisi daerah Pantai Rhoda Onyancha mengungkapkan bahwa puluhan mayat tambahan telah digali, meningkatkan jumlah korban menjadi 403 orang. Pihak berwenang tanpa lelah menyelidiki sekte tersebut dan pemimpinnya, Pendeta Paul Mackenzie, yang mengepalai Good News International Church di Kenya. Investigasi terhadap kultus Shakahola telah berlangsung sejak pertengahan April, yang mengarah pada penemuan ratusan mayat di Hutan Shakahola yang lebat di Kabupaten Kilifi. Pendeta Paul Mackenzie dituduh memaksa para pengikutnya untuk melaparkan diri sendiri, menjanjikan bahwa itu akan memberi mereka jalan langsung ke surga sebelum kiamat yang akan datang. Di antara mereka yang ditangkap sehubungan dengan pembunuhan massal tersebut adalah 37 orang, termasuk istri pemimpin sekte itu, Joyce Mwikamba. Onyancha mengungkapkan, sejak dimulainya proses penggalian, detektif bagian pembunuhan dengan rajin mengumpulkan 258 sampel DNA dari lokasi penggalian. Penyelidikan telah mengungkap rincian yang mengganggu yang menunjukkan kemungkinan keterlibatan perdagangan organ manusia karena beberapa korban ditemukan dengan organ yang hilang, meningkatkan kecurigaan perdagangan organ ilegal dalam kegiatan kultus, menurut polisi.