Jelang Berakhirnya Gencatan Senjata, Hamas dan Israel Siap Tempur

Rendy Bimantara
Rendy Bimantara
Diperbarui 30 November 2023 16:32 WIB
Anak Anak Palestina Sambut Brigade Izzudin al Qassam (Foto: AFP)
Anak Anak Palestina Sambut Brigade Izzudin al Qassam (Foto: AFP)

Jakarta, MI – Jelang berakhirnya masa gencatan senjata di Jalur Gaza Palestina, sayap militer Hamas, Brigade Al Qassam, memerintahkan pasukannya untuk berada dalam posisi siaga tempur tinggi.

 Hal Ini dilakukan kecuali ada pernyataan resmi yang mengonfirmasi perpanjangan gencatan senjata. Gencatan senjata akan berakhir pada Kamis (30/11) pagi waktu setempat.

"Brigade Al-Qassam meminta pasukan aktifnya mempertahankan kesiapan tempur yang tinggi pada jam-jam terakhir gencatan senjata," kata kelompok tersebut dalam sebuah pernyataan seperti dikutip Reuters.

"Para pejuang harus tetap siaga kecuali ada pernyataan resmi yang mengonfirmasi perpanjangan gencatan senjata," tambah pernyataan itu.

Perpanjangan gencatan senjata akan berakhir hari ini, Kamis (30/11) pada pukul 07.00 waktu Gaza atau 12.00 WIB.

Hingga kini, belum ada kepastian apakah gencatan senjata akan diperpanjang. Hamas sendiri telah mengungkapkan keinginan untuk memperpanjang gencatan senjata dan berencana membebaskan lebih banyak sandera.

Namun, Hamas mengklaim Israel tak mau menerima kesepakatan baru soal pembebasan sandera sebagai bagian dari upaya memperpanjang gencatan senjata.

Para sandera tersebut di antaranya tujuh perempuan dan satu anak. Selain itu, terdapat tiga jenazah yang tewas akibat gempuran Israel di Gaza.

"[Keputusan] ini terlepas dari konfirmasi mediator bahwa daftar kelompok (sandera yang dibebaskan) ini adalah yang (Hamas) anggap masuk kategori perjanjian," demikian pernyataan Hamas dikutip Reuters.

Di sisi lain, kepala staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Herzi Halevi mengatakan pasukan mereka juga bersiap untuk perang tahap berikutnya di Gaza saat gencatan senjata berakhir.

Israel dan Hamas sepakat gencatan senjata empat hari pada 24-28 November. Kesepakatan ini kemudian diperpanjang dua hari pada 29-30 November. Hingga kini, belum ada kabar terbaru terkait perpanjangan kesepakatan gencatan senjata.(Ran)