Gempa Jepang Tewaskan Puluhan Orang, WNI Butuh Bantuan Logistik

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 3 Januari 2024 06:00 WIB
Gempa M7,5 guncang Jepang (Foto: Istimewa)
Gempa M7,5 guncang Jepang (Foto: Istimewa)

Tokyo, MI - Gempa magnitudo 7,5 mengguncang Jepang pada 1 Januari 2024 kemarin dan menewaskan 48 orang. Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tokyo mendapatkan informasi bahwa sejumlah warga negara Indonesia (WNI) yang berada di shelter, membutuhkan bantuan logistik. 
 
"Berdasarkan komunikasi terakhir KBRI Tokyo dengan simpul-simpul masyarakat, didapat informasi baru bahwa terdapat sejumlah wni yang berada di shelter dan membutuhkan bantuan logistik," ujar Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia (PWNI dan BHI) Kementerian Luar Negeri RI Judha Nugraha, Selasa (2/1).
 
Judha mengatakan, sebelumnya para WNI ini juga mengalami kesulitan berkomunikasi karena adanya gangguan jaringan. Ia mengungkapkan para WNI tersebar di beberapa titik yang terkena dampak gempa, antara lain, di Ogi 53 WNI, Suzu ada 25 orang, dan di Saikai sekitar 27 WNI.
 
"KBRI Tokyo akan segera mengirimkan bantuan logistik darurat untuk para WNI di tempat-tempat tersebut," lanjut Judha menjelaskan.
 
Sementara itu, pemerintah Indonesia menyampaikan duka cita mendalam atas bencana gempa yang terjadi di Prefektur Ishikawa dan wilayah Hokuriku, Jepang. "Indonesia menyatakan solidaritasnya dengan masyarakat Jepang, dan kami dengan tulus berharap semua yang terkena dampak bencana alam ini dapat segera pulih sepenuhnya," ungkap Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI dalam pernyataannya.
 
Tercatat 48 orang tewas dalam bencana alam tersebut. Dan Jepang mengalami sekitar 140 gempa susulan usai gempa pertama yang bermagnitudo 7,6 tersebut.