Trump Hantam Tiongkok dengan Tarif 125%, 75 Negara Lain Dapat Penangguhan


Jakarta, MI - Ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok semakin memuncak. Presiden AS, Donald Trump, mengumumkan keputusan kontroversial untuk menaikkan tarif yang dikenakan kepada Tiongkok hingga mencapai 125 persen, sebagai respons atas sikap Tiongkok yang dianggap tidak menghormati pasar dunia.
Trump, dalam pernyataan yang disampaikan melalui platform Truth Social miliknya, menyebutkan penangguhan tarif selama 90 hari kecuali untuk Tiongkok. Sebelumnya, Tiongkok juga telah menanggapi kebijakan AS dengan menerapkan tarif balasan sebesar 84 persen.
“Berdasarkan kurangnya rasa hormat yang ditunjukkan Tiongkok kepada Pasar Dunia, dengan ini saya menaikkan Tarif yang dikenakan ke Tiongkok oleh Amerika Serikat hingga 125 persen, berlaku segera. Pada suatu saat, mudah-mudahan dalam waktu dekat, Tiongkok akan menyadari bahwa hari-hari menipu AS, dan Negara-negara lain, tidak lagi berkelanjutan atau dapat diterima,” tulis Trump dalam pernyataannya, dikutip dari Guardian, Kamis (10/4/2025).
“Sebaliknya, dan berdasarkan fakta bahwa lebih dari 75 Negara telah memanggil Perwakilan Amerika Serikat, termasuk Departemen Perdagangan, Keuangan, dan USTR, untuk merundingkan solusi bagi subjek yang sedang dibahas terkait Perdagangan, Hambatan Perdagangan, Tarif, Manipulasi Mata Uang, dan Tarif Non Moneter, dan bahwa Negara-negara ini tidak, atas saran saya yang kuat, membalas dengan cara, bentuk, atau wujud apa pun terhadap Amerika Serikat,” tutur Trump.
“Saya telah mengesahkan PENGHENTIAN selama 90 hari, dan Tarif Timbal Balik yang diturunkan secara substansial selama periode ini, sebesar 10 persen, yang juga berlaku segera,” tambahnya dalam pernyataan tersebut.
Gedung Putih mengonfirmasi keputusan Trump terkait tarif 125 persen terhadap Tiongkok dan penghentian sementara selama 90 hari serta penurunan tarif 10 persen untuk negara lain, yang berlaku segera.
“Trump telah menaikkan tarif terhadap Tiongkok karena ketika Anda memukul Amerika Serikat, Presiden Trump akan membalas dengan lebih keras,” ungkap Sekretaris pers Gedung Putih, Karoline Leavitt.
Leavitt juga menambahkan bahwa Amerika Serikat akan terus melanjutkan negosiasi dagang secara khusus dengan sejumlah negara. Selama proses negosiasi berlangsung, tarif akan diseragamkan menjadi 10 persen secara universal.
Namun, hingga saat ini, belum ada kejelasan mengenai daftar negara yang masuk dalam skema penundaan tarif tersebut. Belum diketahui pula apakah Indonesia termasuk di antara negara-negara yang mendapat penangguhan penerapan tarif dari AS.
Topik:
donald-trump tarif-trump as tiongkok