Presiden China: Perang Tarif jadi Ancaman Serius Ekonomi Dunia

Rolia Pakpahan
Rolia Pakpahan
Diperbarui 24 April 2025 13:32 WIB
Presiden China, Xi Jinping (Foto: Ist)
Presiden China, Xi Jinping (Foto: Ist)

Jakarta, MI - Presiden China, Xi Jinping, memperingatkan bahwa perang tarif dapat menjerumuskan sistem perdagangan multilateral dan ekonomi global ke dalam kekacauan. 

Pernyataan tersebut disampaikan Xi dalam pertemuan dengan Presiden Azerbaijan, Ilham Aliyev, di Beijing pada Rabu (23/4/2025). 

Menurut Xi, perang tarif tidak hanya merugikan hak-hak dan kepentingan hukum semua negara, tetapi juga dapat mengganggu stabilitas tatanan ekonomi global.

"Perang tarif merugikan hak dan kepentingan hukum semua negara dengan merusak sistem perdagangan multilateral dan mengganggu stabilitas tatanan ekonomi global," ujarnya.

Xi menyatakan bahwa, China siap melindungi tatanan dunia berdasarkan prinsip-prinsip hukum internasional bersama-sama, serta membela kepentingannya sendiri yang sah dan mengadvokasi keadilan internasional.

Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump mengumumkan tarif resiprokal atas produk dari 185 negara dan wilayah pada 2 April 2025. Kemudian, ia menunda kebijakan itu selama 90 hari.

Namun, penerapan tarif balasan terhadap impor dari China tidak hanya tidak ditangguhkan, tetapi justru dinaikkan lebih dari dua kali lipat. Sebagai respons, pemerintah Beijing menetapkan bea masuk sebesar 125 persen untuk berbagai produk asal AS.

China pun mengajak negara-negara lain untuk bersatu menghadapi ancaman tarif dari AS. Di sisi lain, Washington telah mengusulkan pembicaraan mengenai tarif dengan Beijing, tetapi hingga kini Tiongkok masih belum menyetujui ajakan negosiasi tersebut.

Topik:

perang-tarif amerika-serikat china xi-jinping