Warner Music Group Akan Tangguhkan Operasi di Rusia

Surya Feri
Surya Feri
Diperbarui 11 Maret 2022 02:19 WIB
Monitorindonesia.com - Warner Music Group mengatakan Kamis pada (10/3) bahwa mereka akan menangguhkan operasi di Rusia, seperti label besar lainnya yang telah mengeluarkan seruan untuk mengakhiri kekerasan di Ukraina. Warner Music mengatakan akan menghentikan investasi dan pengembangan proyek, kegiatan promosi dan pemasaran dan pembuatan semua produk fisik. Itu berarti akan berhenti menandatangani artis baru atau menjalin kemitraan dengan produser atau label, menurut seseorang yang mengetahui masalah tersebut. "Kami akan terus memenuhi kewajiban kami yang telah disepakati kepada orang-orang, artis, dan penulis lagu kami sebaik mungkin saat situasinya terbuka," kata Warner Music dalam sebuah pernyataan. "Kami tetap berkomitmen untuk mendukung upaya bantuan kemanusiaan di wilayah tersebut." Universal Music Group dan Sony Music juga menangguhkan operasi di Rusia, seperti halnya layanan streaming Spotify. Industri musik pernah menganggap Rusia sebagai pasar berkembang yang menjanjikan, dengan layanan streaming seperti Apple Music dan Spotify menarik jutaan pelanggan di negara yang pernah didominasi oleh pembajakan tersebut. Rusia menempati peringkat di antara 20 pasar global teratas, dengan penjualan musik yang tercatat mencapai $199 juta pada tahun 2020, dengan tingkat pertumbuhan 30 persen, menurut Federasi Internasional Industri Fonografi.