Korlantas Polri Sebut Truk Over Loading Merupakan Kejahatan Lalu Lintas

Syamsul
Syamsul
Diperbarui 28 Januari 2022 15:01 WIB
Monitorindonesia.com - Korlantas Polri menyebut truk over dimension dan over loading (odol) merupakan sebuah kejahatan lalu lintas. Pasalnya, truk odol dengan muatan lebih ini kerap kali mengganggu ketertiban dan kelancaran lalu lintas. "Jadi (truk) odol ini dampaknya luar biasa seperti kecelakaan lalu lintas, perlambatan lalu lintas, serta mempercepat kerusakan jalan," ujar Dirgakkum Korlantas Polri Brigjen Pol Aan Suhanan sebagaimana dikutip dari laman NTMC Polri, Jumat (28/1/2022). Aan juga menyampaikan Korlantas Polri saat ini tengah menyosialisasikan terkait masalah truk odol. Menurut dia, dalam tahap sosialisasi ini belum ada sanksi tilang, hanya diberikan teguran kepada perusahaan yang mengoperasikan kendaraan dengan muatan berlebih. "Ke depannya tidak ada lagi toleransi, kami tindak tegas. Over loading kami tilang, over dimension kami selidiki, karena itu kejahatan dan akan ditindak hingga putusan pengadilan," tuturnya. Dari data Korlantas Polri, lanjut Aan, selama 2021 setidaknya ada 57 kecelakaan lalu lintas yang disebabkan truk odol. Hal ini mendorong komitmen untuk mencapai target zero odol di tahun 2023, sesuai dengan target dari Kementerian Perhubungan. Pada kesepatan yang sama, Aan mengimbau dengan tegas kepada para karoseri agar tidak main-main lagi dengan rancang bangun yang ada, dengan alasan permintaan perusahaan. "Kemudian untuk perusahaan ekspedisi atau perusahaan di bidang angkutan barang untuk menghentikan pengoperasian truk odol," tukasnya. (Wawan)

Topik:

Truk Odol
Berita Terkait