Harun Masiku Belum Juga Tertangkap, MAKI: KPK Kurang Serius dan Tak Punya Kemauan

Syamsul
Syamsul
Diperbarui 30 Mei 2022 15:00 WIB
Jakarta, MI - Koordinator Masyarakat Antikorupsi Indonesia (MAKI) Boyamin Saiman menilai, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tak serius dan tak punya kemauan menangkap buronan Harun Masiku. Atas hal itulah, kata Boyamin, dapat berdampak pada Sumber Daya Manusia (SDM) hingga sarana teknologi KPK itu sendiri. "Nah, karena tidak ada kemauan ya otomatis segala hal jadi turun semua derajatnya, SDM-nya, sarana teknologinya, tidak betul-betul dipantau segala macam. Jadi, itu intinya ketidakmauan inilah yang menjadi kunci kenapa Harun Masiku sampai sekarang tidak tertangkap," kata Boyamin kepada wartawan, Senin, (30/5). Boyamin, lantas membandingkan saat KPK melakukan pencarian terhadap M Nazaruddin yang berhasil ditangkap di Kolombia. Menurutnya, pada pencarian tersangka kasus proyek Wisma Atlet ini dilakukan dengan kemauan yang kuat. "Dulu misalnya dalam kasus Nazaruddin itu sampai bisa menangkap di Kolombia itu karena awalnya karena kemauan, tekat kuat untuk menangkap," jelasnya. "Bagaimana dulu di Singapura dia bersembunyi tidak ekstradisi tapi kemudian melakukan upaya lobi-lobi tingkat tinggi akhirnya Singapura 'tidak menginginkan' Nazaruddin atau disuruh pergi di Singapura, akhirnya di Kolombia ditangkap," sambungnya. Untuk itu, Boyamin kembali menegaskan, bahwa sebenarnya KPK bukan tak memiliki kemampuan mencari buron DPO Harun Masiku. Namun, KPK memang tak memiliki kemauan untuk mencari. "Kunci utamanya bukan KPK tidak lagi memiliki SDM atau kemampuan untuk mencari Harun Masiku, tapi yang utama adalah tidak mau, jadi tidak ada kemauan untuk mencari," tutupnya. Sebagai informasi, Harun Masiku sendiri merupakan eks caleg PDIP yang tersandung kasus dugaan suap terkait dengan penetapan anggota DPR terpilih 2019-2024. Namanya dimasukkan dalam DPO KPK sedari Januari 2020 lalu. (La Aswan)

Topik:

Harun Masiku