Polisi Sebut Bharada E Penembak Nomor 1 di Resimen Pelopornya

Rekha Anstarida
Rekha Anstarida
Diperbarui 13 Juli 2022 12:14 WIB
Jakarta, MI - Kasus baku tembak anak buah Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo pada Jumat (8/7) kemarin mengakibatkan salah satu ajudannya yang bernama Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat tewas ditembak rekan sesama anggota Polri, yakni Bharada E. Bharada E menembak 5 kali 4 tembakan tepat sasaran ke tubuh Brigadir J. Sedangkan Brigadir J menembak sebanyak 7 kali namun tidak satu pun mengenai Bharada E. Ternyata Bharada E bukan penembak biasa, ia tercatat sebagai Tim Penembak nomor satu di Resimen Pelopor Korps Brimob. Hal itu diungkap langsung oleh Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Budhi Herdi Susianto. "Di Resimen Pelopornya, dia sebagai tim penembak nomor 1, kelas 1, di Resimen Pelopor. Ini yang kami dapatkan," kata Kombes Budhi saat jumpa pers di Polres Jaksel, Selasa (12/7). Budhi mengatakan Bharada E juga sebagai pelatih vertical rescue di Resimen Pelopor tersebut. "Sebagai gambaram informasi, kami juga melakukan interogasi terhadap komandan Bharada E, bahwa Bharada E ini sebagai pelatih vertical rescue," ujarnya. Vertical rescue merupakan penyelamatan yang dilakukan untuk lokasi-lokasi yang berhubungan dengan ketinggian dan kemampuan dalam formasi teknik. Sebelumnya diberitakan, Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Budhi Herdi Susianto mengungkapkan bahwa hingga saat ini status Bharada E yang terlibat dalam kasus baku tembak dengan Brigadir J di kediaman Kadiv Propam Polri Irjen Pol Ferdy Sambo masih sebagai saksi. Budhi juga memastikan hingga kini belum ada bukti yang mendukung ke arah peningkatan status menjadi tersangka. “Perlu kami sampaikan yang bersangkutan (Bharada E) sebagai saksi, karena sampai saat ini kami belum menemukan satu alat bukti pun yang mendukung untuk meningkatkan statusnya sebagai tersangka,” jelas Budhi kepada wartawan, Selasa (12/7)

Topik:

Kasus baku tembak anak buah Kadiv Propam Polri Brigadir J Bharada E