Rudolf Tobing Tega Bunuh Temannya Sendiri, Pakar Hukum: Manfaatkan Kependetaannya untuk Kepentingan Pribadi!

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 23 Oktober 2022 11:29 WIB
Jakarta, MI - Pendeta Muda dari GIB, Christian Rudolf Tobing (36) ditangkap atas pembunuhan terhadap Ade Yunia Rizabani atau Icha (36) di salah satu apartemen daerah Jakarta. Ironisnya, Icha yang menjadi korban pembunuhan itu hingga dibuang ke Kolong Tol Becakayu itu tak lain adalah teman Rudolf Tobing yang kini disebut-sebut sebagai pendeta muda dibawah pendeta Gilbert Lumoindong dari GIB yang juga diduga sebagai pendukung Ferdy Sambo. Menanggapi hal ini, Pakar hukum pidana dari Universitas Trisakti Abdul Fickar Hadjar, mengaku geram dengan perbuatan sang pendeta tersebut yang seharusnya menjadi panutan bagi masyarakat yang memiliki kepercayaan yang sama. "Ya itu pendeta muda ini yang tidak menghayati kependetaannya. Karena itu orang seperti ini memanfaatkan status kependetaannya untuk kentingan dan kesenangannya sendiri, akibatnya sampai membuang mayat wanita di Kolong Tol Becakayu," ujar Abdul Fickar kepada Monitor Indonesia, Minggu (23/10). Abdul Fickar berharap, jika pendeta ini terbukti bersalah melakukan pembunuhan sadis itu, maka sudah sepantasnya diproses hukum seberat-beratnya sesuai dengan perbuatannya. "Pendeta ini jika cukup bukti harus diproses hukum," tegasnya. Soal Pendeta Gilbert Lumoindong dari GIB yang diduga membela terdakwa Ferdy Sambo terkait pelecehan seksual terhadap Putri Candrawathi, Abdul Fickar menilai hal tersebut adalah hak seorang pendeta yang meluruskan kepada pihak yang berbuat salah. "Kalau itu haknya, meluruskan orang yang berbuat salah," katanya melanjutkan. Terlepas dari kasusnya Ferdy Sambo juga, menurut Abdul Fickar, manusia yang memerlukan bimbingan rohani, karena itu dari perspektif religiusitas si bersalah. "Apapun dia tetap mempunyai hak untuk selalu berhubungan dengan Tuhannya, ini sebagai wujud dari Indobesia sebagai Negara hukum demokrasi yang menjamin setiap org akan pilihan pilihannya termasuk memilih jalan menuju Tuhan," tutup Abdul Fickar Hadjar. (Aan)
Berita Terkait