GMBN Sebut Modus Perempuan Bersenjata Api Didepan Istana Mirip Teror di Mabes Polri

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 25 Oktober 2022 14:04 WIB
Jakarta, MI - Gerakan Muda Barisan Negara Republik Indonesia (GMBN RI) memuji kesiapsiagaan aparat yang berjaga untuk pengamanan Istana.Ketua GMBN RI Iqbal Husaini mengatakan bahwa aparat penjaga istana telah mengamankan satu orang perempuan dengan memaksa menerobos penjagaan ke istana presiden dan orang tersebut terbukti membawa senjata api jenis FN, Selasa (25/10).Seseorang perempuan berjilbab dengan mengenakan cadar berbaju biru berjalan masuk ke arah istana di jalan Merdeka Utara. Aparat penjaga di sana mencurigai karena perempuan tersebut berjalan dengan mencurigakan dengan membawa tas gendong. Dari situ, aparat akhirnya mengamankan perempuan tersebut dan diketahui membawa senjata rakitan jenis FN.Sekertaris Jenderal GMBN RI Robi, mengatakan bahwa perempuan tersebut sudah bisa diindikasikan akan melakukan aksi teror ke istana presiden. Menurut Robi, peristiwa ini mirip modusnya dengan peristiwa yang pernah dialami di Markas Besar Polri. "Seorang perempuan berjilbab dengan tas gendong menembakan senjata ke anggota polri di sana. Hanya saja, perempuan tersebut akhirnya ditembak ditempat dan meninggal,” ujar Robi yang juga dosen di FISIP UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Selasa (25/10).Belum ada keterangan resmi dari pihak apparat ketika berita ini diturunkan, tetapi Robi mengatakan, pertama, pelaku dengan menggunakan cadar yang mana pelaku sepertinya sengaja tentang identitas aksi bahwa yang melakukan adalah muslim perempuan yang mengenakan cadar. Dari sini, menurut Robi, terlihat bahwa pelaku tidak fokus kepada target tetapi pada identitas dirinya. Kedua, pola aksi mirip dengan aksi Zakiya Aini di Mabes Polri pada tahun 2021 lalu.“Jilbab dengan senjata api dan kemungkinan besar dia adalah sama dengan Zakiya yakni aksi lone wolf yang dalam arti tergerak untuk membantu sesama muslim yg menurut dia sdg menderita krn ulah sebuah rezim tertentu,” ujar Robi.Kemudian, Robi menyimpulkan jika rencana aksi tersebut terkait dengan teroris, maka bisa dikatakan, pertama bahwa teroris masih ada dengan sel yang paling kecil sekalipun. "Kedua, mereka masih meyakini bahwa aksi dengan target istana, pemerintah, aparat keamanan sebagai aksi yg diyakini kebenaranya," katanya."Ketiga, narasi kekerasan seperti ini masih eksis dan masih berfungsi untuk alat perekrutan baik disengaja ataupun tidak," imbuhnya.Diketahui, seorang perempuan bersenjata api dilaporkan mencoba menerobos masuk Istana Presiden, Jl Merdeka Utara, Jakarta Pusat, pada hari ini, Selasa (25/10) sekitar pukul 07:00 WIB.Berdasarkan informasi yang diterima Monitor Indonesia, senjata api yang dibawa perempuan yang kira-kira berusia 25 tahun itu adalah jenis FN.Selain senjata ali, FN juga membawa 1 Tas hitam berisi, Kitab suci, dompet kosong warna pink dan 1 unit ponsel/Hp.Awalnya ia mendekati pagar istana dan menodongkan senjata kepada Paspampres yang sedang bersiaga.Plh Kasat Gatur, Kompol Albon H menjelaskan bahwa sekitar pukul 07.00 WIB, Anggota Sat Gatur melakukan tugas rutin pelayanan masyarakat penjagaan dan pengaturan di sekitar istana presiden (Pos bandung 1/oteva).Kemudian ada seorang perempuan berjalan kaki dari harmoni mengarah ke JL Medan Merdeka Utara."Tepatnya dipintu masuk istana dan menghampiri anggota pas pampres yang sedang siaga dengan menodongkan senpi jenis FN," jelasnya."Dengan sigap anggota Sat Gatur atas nam Aiptu Hermawan, Briptu Krismanto, Bripda Yuda, mengamankan perempuan tersebut(otk) dengan merebut senpi dari tangan wanita(otk) tersebut, dan mengamankan untuk diserahkan kepada reserse Jakarta Pusat," pungkasnya.
Berita Terkait